Memaknai Maha Suci Nuzulul Quran Dalam Balutan Visual

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia. Momen ini diperingati saat memasuki hari ke -17 Bulan Suci Ramadan.
Nuzulul Quran ini menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Islam di dunia. Secara harfiah arti kata Nuzul adalah menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke rendah. Sementara, kata Quran diambil dari Alquran yang merupakan kitab suci umat Islam.
Di Indonesia, peringatan Nuzulul Quran biasanya dilakukan dengan meriah dan ramai sesuai dengan adat istiadat budaya tiap daerah. Seperti yang dilakukan oleh Jakarta Islamic Centre saat menyambut momen suci ini dengan melakukan pengajian akbar dengan anak-anak sekolah. 
Tujuannya dari memperingati Nuzulul Quran itu adalah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya mempelajari Kita Suci Alquran sejak usia dini. 
Selain itu kegiatan itu juga menghadirkan para Hafidz (Penghapal Quran) dari Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah yang menghkhatamkan Al-Quran dalam waktu sehari. Mereka merupakan anak didik dari yang memang dikhusukan untuk menjadi penghapal Al-Quran dengan bacaan fasih.
Saat awal pendidikan, mereka butuh waktu satu tahun lebih untuk menghapal Al-Quran. Dan pendidikan mereka akan dilanjutkan ke Turkey untuk belajar Al-Quran lebih mendalam. 
Berdasarkan Al-Quran dan hadist, peristiwa turunnya Kitab Suci umat islam ini terjadi dalam dua tahap yaitu Al-Quran pertama kali diturunkan saat Rasulullah SAW berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang menyepi untuk menenangkan hati di malam Lailatul Qadar. Setelah tahap pertama ini, Al-Quran turun secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun. Setiap ayat yang diturunkan oleh Allah SWT menyesuaikan dengan keadaan sosial, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah, di masa nabi. 
Ayat terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al-Maidah ayat 3. Ayat itu turun sesudah waktu Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir. Setelah itu Baginda Rasulullah memberikan kabar bahagia kepada sahabatnya di Madinah bahwa agama Islam telah sempurna dengan turunnya Al-Quran. 
Peristiwa Nuzulul Quran dapat diartikan sebagai penyampaian informasi atau wahyu dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebenaran. 
Jadikanlah Al-Quran sebagai pedoman untuk memperoleh keberkahan hidup, karena dengan Al-Quran manusia terdidik dan terlatih dalam amalan-amalan soleh. Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi setiap umat Islam Dunia. Terutama saat memaknai Al-Quran di Bulan Suci Ramadan dengan penuh keikhlasan dan rendah diri serta memohon pengampunan kepada sang Pencipta. 
Di Indonesia yang mayoritas umat Islam terbesar di dunia seringkali memperingati Nuzulul Quran dengan kegiatan unik. Salah satunya adalah bertadarus Al-Quran di trotoar kawasan Jakarta Islamic Centre.
Kegiatan membaca Al-Quran di ruangan luar ini diikuti oleh 5000 jamaah pada jam menjelang waktu berbuka puasa. Baik tua, muda hingga anak-anak cukup antusias mengikuti acara "Ngabuburit Bersama Quran ini". 
Kesempatan langka ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk berlomba-lomba mencari pahala dan berkah dengan membaca Kitab Suci Al-Quran di hari ke-17 di Bulan Suci Ramadan. 
Oleh karena itu di malam Nuzulul Quran, semua umat Muslim di dunia memperbanyak ibadah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Karena pada momen itu dipercaya bahwa malaikat diutus oleh Allah SWT untuk turun ke bumi untuk dperintahkan  memberikan doa kepada setiap umat Islam yang beribadah. 
Bahkan menurut Al-Quran dan Hadist, saat memasuki 10 hari terakhir Bulan Suci Ramadan, Allah SWT akan memberikan rahmat dan hidayahnya dan melipat gandakan pahala serta mendengar doa-doa umatnya yang beribadah kepadaNya. 
Pemaknaan Nuzulul Quran juga dirasakan oleh Guru SLBN 9, Reza yang juga sebagai peyandang tunanetra. Bagi beliau, merupakan kewajiban bagi umat Islam dunia untuk membaca dan menghapal Al-Quran. Walaupun dengan segala keterbatasanya Reza terus mau belajar membaca Kitab Suci Al-Quran braile dengan kesungguhan tanpa mengeluh sedikitpun. Dan ini menjadi motivasi bagi kita yang diberikan kesempurnaan penglihatan. 
Bahkan di momen Maha Suci ini umat Islam dapat memperbanyak ibadah dengan beriktikaf di masjid, tadarus Al-Quran, memperbanyak sedekah, salat tarawih dan witir, memperbanyak zikir, serta memperbaiki sikap. 
Inilah potret antusias masyarakat yang didominasi oleh anak-anak dalam memperingati Maha Suci Nuzulul Quran. Semoga ibadah Bulan Suci Ramadan Kita menjadi penuh rahmat dan berkah bagi jiwa dan ibadah kita diterima oleh Yang Maha Kuasa.  
Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia. Momen ini diperingati saat memasuki hari ke -17 Bulan Suci Ramadan.
Nuzulul Quran ini menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Islam di dunia. Secara harfiah arti kata Nuzul adalah menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke rendah. Sementara, kata Quran diambil dari Alquran yang merupakan kitab suci umat Islam.
Di Indonesia, peringatan Nuzulul Quran biasanya dilakukan dengan meriah dan ramai sesuai dengan adat istiadat budaya tiap daerah. Seperti yang dilakukan oleh Jakarta Islamic Centre saat menyambut momen suci ini dengan melakukan pengajian akbar dengan anak-anak sekolah. 
Tujuannya dari memperingati Nuzulul Quran itu adalah untuk memberikan edukasi tentang pentingnya mempelajari Kita Suci Alquran sejak usia dini. 
Selain itu kegiatan itu juga menghadirkan para Hafidz (Penghapal Quran) dari Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah yang menghkhatamkan Al-Quran dalam waktu sehari. Mereka merupakan anak didik dari yang memang dikhusukan untuk menjadi penghapal Al-Quran dengan bacaan fasih.
Saat awal pendidikan, mereka butuh waktu satu tahun lebih untuk menghapal Al-Quran. Dan pendidikan mereka akan dilanjutkan ke Turkey untuk belajar Al-Quran lebih mendalam. 
Berdasarkan Al-Quran dan hadist, peristiwa turunnya Kitab Suci umat islam ini terjadi dalam dua tahap yaitu Al-Quran pertama kali diturunkan saat Rasulullah SAW berada di Gua Hira pada tahun 610 M. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang menyepi untuk menenangkan hati di malam Lailatul Qadar. Setelah tahap pertama ini, Al-Quran turun secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun. Setiap ayat yang diturunkan oleh Allah SWT menyesuaikan dengan keadaan sosial, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah, di masa nabi. 
Ayat terakhir diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al-Maidah ayat 3. Ayat itu turun sesudah waktu Ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir. Setelah itu Baginda Rasulullah memberikan kabar bahagia kepada sahabatnya di Madinah bahwa agama Islam telah sempurna dengan turunnya Al-Quran. 
Peristiwa Nuzulul Quran dapat diartikan sebagai penyampaian informasi atau wahyu dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebenaran. 
Jadikanlah Al-Quran sebagai pedoman untuk memperoleh keberkahan hidup, karena dengan Al-Quran manusia terdidik dan terlatih dalam amalan-amalan soleh. Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi setiap umat Islam Dunia. Terutama saat memaknai Al-Quran di Bulan Suci Ramadan dengan penuh keikhlasan dan rendah diri serta memohon pengampunan kepada sang Pencipta. 
Di Indonesia yang mayoritas umat Islam terbesar di dunia seringkali memperingati Nuzulul Quran dengan kegiatan unik. Salah satunya adalah bertadarus Al-Quran di trotoar kawasan Jakarta Islamic Centre.
Kegiatan membaca Al-Quran di ruangan luar ini diikuti oleh 5000 jamaah pada jam menjelang waktu berbuka puasa. Baik tua, muda hingga anak-anak cukup antusias mengikuti acara Ngabuburit Bersama Quran ini. 
Kesempatan langka ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk berlomba-lomba mencari pahala dan berkah dengan membaca Kitab Suci Al-Quran di hari ke-17 di Bulan Suci Ramadan. 
Oleh karena itu di malam Nuzulul Quran, semua umat Muslim di dunia memperbanyak ibadah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Karena pada momen itu dipercaya bahwa malaikat diutus oleh Allah SWT untuk turun ke bumi untuk dperintahkan  memberikan doa kepada setiap umat Islam yang beribadah. 
Bahkan menurut Al-Quran dan Hadist, saat memasuki 10 hari terakhir Bulan Suci Ramadan, Allah SWT akan memberikan rahmat dan hidayahnya dan melipat gandakan pahala serta mendengar doa-doa umatnya yang beribadah kepadaNya. 
Pemaknaan Nuzulul Quran juga dirasakan oleh Guru SLBN 9, Reza yang juga sebagai peyandang tunanetra. Bagi beliau, merupakan kewajiban bagi umat Islam dunia untuk membaca dan menghapal Al-Quran. Walaupun dengan segala keterbatasanya Reza terus mau belajar membaca Kitab Suci Al-Quran braile dengan kesungguhan tanpa mengeluh sedikitpun. Dan ini menjadi motivasi bagi kita yang diberikan kesempurnaan penglihatan. 
Bahkan di momen Maha Suci ini umat Islam dapat memperbanyak ibadah dengan beriktikaf di masjid, tadarus Al-Quran, memperbanyak sedekah, salat tarawih dan witir, memperbanyak zikir, serta memperbaiki sikap. 
Inilah potret antusias masyarakat yang didominasi oleh anak-anak dalam memperingati Maha Suci Nuzulul Quran. Semoga ibadah Bulan Suci Ramadan Kita menjadi penuh rahmat dan berkah bagi jiwa dan ibadah kita diterima oleh Yang Maha Kuasa.