Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lava Pijar Pagi Ini

Penampakan Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar saat terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/4/2022).

Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada pukul 18.00 tanggal 19 April 2021 hingga pukul 06.00 tanggal 20 April 2021 Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar sebanyak 40 kali, dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sungai-sungai yang terdapat di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara itu, Gunung Merapi dilaporkan memuntahkan awan panas pada Selasa (19/4) kemarin. Awan panas guguran Gunung Merapi terjadi Selasa (19/4) pukul 13.32 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 milimeter dan durasi 156 detik.

Dalam keterangannya, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menuturkan selain kejadian awan panas guguran, juga dilaporkan adanya banjir lahar hujan di Kali Gendol. Banjir lahar hujan itu terjadi akibat curah hujan di sekitar puncak Merapi. BPPTKG menegaskan jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status Gunung Merapi masih ditetapkan Siaga sejak 5 November 2022 lalu.

Penampakan Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar saat terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/4/2022).
Berdasarkan pengamatan BPPTKG pada pukul 18.00 tanggal 19 April 2021 hingga pukul 06.00 tanggal 20 April 2021 Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar sebanyak 40 kali, dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sungai-sungai yang terdapat di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara itu, Gunung Merapi dilaporkan memuntahkan awan panas pada Selasa (19/4) kemarin. Awan panas guguran Gunung Merapi terjadi Selasa (19/4) pukul 13.32 WIB. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 milimeter dan durasi 156 detik.
Dalam keterangannya, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menuturkan selain kejadian awan panas guguran, juga dilaporkan adanya banjir lahar hujan di Kali Gendol. Banjir lahar hujan itu terjadi akibat curah hujan di sekitar puncak Merapi. BPPTKG menegaskan jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status Gunung Merapi masih ditetapkan Siaga sejak 5 November 2022 lalu.