Aksi Militan Palestina Saat Latihan Militer Anti-Israel di Gaza

Militan Palestina melompati api di tengah pelaksanaan latihan militer anti-Israel yang digelar di kawasan Gaza selatan, Jumat (15/4/2022).
Ada sejumlah kegiatan yang diikuti militan Palestina dalam latihan militer tersebut, salah satunya latihan menembak.
Sementara itu diketahui, bentrokan antara deminstran Palestina dan polisi Israel terjadi di Kompleks Masjid Al-Aqsa beberapa waktu lalu. 
Kekerasan yang dilakukan polisi Israel membuat lebih dari 150 orang terluka dalam bentrok yang bermula pada Jumat (15/4) lalu.
Bentrokan ini menjadi sorotan publik dunia. Sejumlah pihak mengecam dan mendesak Israel diberi sanksi karena melakukan kekerasan kepada warga Palestina dalam insiden itu.
Dilansir Al-Jazeera, Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut serbuan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa itu sebagai "serangan brutal terhadap jemaah selama bulan suci", dan pertanda berbahaya.
Sementara itu di Gaza, juru bicara Hamas, yang menguasai daerah itu, mengatakan bahwa penggunaan kekuatan Israel di tempat suci tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja. Hamas menuntut agar Israel membebaskan hampir 500 orang yang ditahannya pada hari Jumat, menghentikan "kunjungan provokatif" ke masjid Al-Aqsa oleh kelompok-kelompok Yahudi, dan mengakhiri serangan militer ke kota-kota Tepi Barat.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan bentrokan yang terjadi pada hari Jumat itu "tidak dapat diterima". Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland mendesak "pihak berwenang di kedua belah pihak untuk segera meredakan situasi dan mencegah provokasi lebih lanjut oleh aktor radikal", sebuah posisi yang digaungkan oleh Unit Urusan Palestina AS dan layanan diplomatik UE.
Militan Palestina melompati api di tengah pelaksanaan latihan militer anti-Israel yang digelar di kawasan Gaza selatan, Jumat (15/4/2022).
Ada sejumlah kegiatan yang diikuti militan Palestina dalam latihan militer tersebut, salah satunya latihan menembak.
Sementara itu diketahui, bentrokan antara deminstran Palestina dan polisi Israel terjadi di Kompleks Masjid Al-Aqsa beberapa waktu lalu. 
Kekerasan yang dilakukan polisi Israel membuat lebih dari 150 orang terluka dalam bentrok yang bermula pada Jumat (15/4) lalu.
Bentrokan ini menjadi sorotan publik dunia. Sejumlah pihak mengecam dan mendesak Israel diberi sanksi karena melakukan kekerasan kepada warga Palestina dalam insiden itu.
Dilansir Al-Jazeera, Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut serbuan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa itu sebagai serangan brutal terhadap jemaah selama bulan suci, dan pertanda berbahaya.
Sementara itu di Gaza, juru bicara Hamas, yang menguasai daerah itu, mengatakan bahwa penggunaan kekuatan Israel di tempat suci tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja. Hamas menuntut agar Israel membebaskan hampir 500 orang yang ditahannya pada hari Jumat, menghentikan kunjungan provokatif ke masjid Al-Aqsa oleh kelompok-kelompok Yahudi, dan mengakhiri serangan militer ke kota-kota Tepi Barat.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan bentrokan yang terjadi pada hari Jumat itu tidak dapat diterima. Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland mendesak pihak berwenang di kedua belah pihak untuk segera meredakan situasi dan mencegah provokasi lebih lanjut oleh aktor radikal, sebuah posisi yang digaungkan oleh Unit Urusan Palestina AS dan layanan diplomatik UE.