Bin adalah salah satu dari ratusan desa yang sebagian atau seluruhnya dibakar oleh militer Myanmar sejak awal tahun ini. Lebih dari 5.500 bangunan diratakan saat tentara junta mencoba menekan oposisi terhadap kudeta tahun 2021, menurut laporan media yang dikumpulkan oleh kelompok aktivis Data For Myanmar.
Puluhan citra satelit yang ditinjau oleh Reuters, yang dipasok oleh perusahaan pencitraan Bumi Amerika Serikat, Planet Labs, dan badan antariksa NASA, menunjukkan potret desa-desa yang dibakar di bagian tengah negara itu.
Foto-foto tersebut sebagian besar mengonfirmasi laporan media lokal, menjadikannya salah satu bukti terkuat hingga saat ini bahwa militer melakukan pembakaran secara meluas untuk meningkatkan serangannya terhadap perlawanan di wilayah Sagaing tengah, di mana penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa ada oposisi bersenjata yang melawan junta.
Utusan khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews, mengatakan ini merupakan kampanye teror. Jika mendukung oposisi dalam pandangan junta adalah musuh.
Bin dibakar oleh militer pada 31 Januari lalu, menurut tujuh warga yang berbicara kepada Reuters. Foto-foto dan video yang diambil oleh penduduk setempat pada hari-hari berikutnya menunjukkan penduduk desa memilih jalan mereka melalui tanah kosong yang terbakar.
Sebuah foto satelit tertanggal 7 Februari, yang dibagikan kepada Reuters oleh Planet Labs, menunjukkan sebagian besar desa yang terbakar telah menjadi abu, dengan sekitar 100 rumah hancur. Sebelumnya, sebuah foto dari 27 November 2021 menunjukkan desa itu utuh.
Para saksi mengatakan tidak ada korban tewas, tetapi mereka kehilangan gudang yang penuh dengan tanaman dan makanan untuk hewan, serta habisnya rumah mereka yang dibangun dari generasi ke generasi.