Karena Keindahan Itu Bukan Sekedar di Dunia Maya

Bulan terbit dengan semburat merah di atas langit Frankfurt, Jerman, Senin (28/3/2022). Sekedar membuka jendela dan melihat ke luar adalah pekerjaan ringan yang sering teralihkan dengan keasikan di depan layar gawai. (AP Photo/Michael Probst)
Seorang turis, Elena Ivanov melihat hamparan bunga popi di Lancaster, California, AS, Rabu (30//3/2022). Desir angin, bau nektar bunga dengan lansekap 3 dimensi merupakan kisah dunia nyata yang sulit ditemui di layar virtual. Healing. (AP Photo/Jae C. Hong)
Kekayaan arsitektur terlihat di Monumen Martir, Baghdad, Irak, Rabu (16/3/2022). Monumen ini dibangun tahun 1983 untuk mengenang pahlawan perang Irak yang gugur selama perang Irak-Iran. Dunia nyata menghadirkan momen yang manusiawi, sentimentil dan emosional. (AP Photo/Hadi Mizban)
Permainan trampolin yang disukai anak-anak, di Dharasala, India, Selasa (22/3/2022). Permainan fisik yang menggerakkan seluruh jaringan badan menjadi salah satu alasan untuk lebih riang dan rileks. (AP Photo/Ashwini Bhatia)
Pesepeda melintas di jalanan Apfeltrang, Jermanm Sabtu (26/3/2022). Ilusi optik secara langsung seperti ini menambah kekayaan perspektif dan sudut pandang. (Karl-Josef Hildenbrand/dpa via AP)
Pawang mengendarai gajah di Taman Nasional Kaziranga, Assam, India, Minggui (27/3/2022). Bau rumput liar dan udara lembab sulit tergantikan oleh teknologi maupun rekayasa digital. (AP Photo/Anupam Nath)
Suku nomaden, Gujjar menggembalakan ternak di seberang sungai Tawi di pinggiran Jammu, India, Kamis, (31/3/2022). Banyak keindahan yang tiba-tiba hadir begitu saja, terkadang perlu disentuh atau sekedar mengecap lewat mata. Di dunia nyata, semua berjalan apa adanya. (AP Photo/Channi Anand)
Burung Mejiro, meminum nektar bunga sakura di Tokyo, Jepang, Rabu, (23/3/2022). Momen cantik ini akan terlewat jika terlalu asik dengan gawai, bukan? (AP Photo/Shuji Kajiyama)