Sebulan Warga Kharkiv Tinggal di Bawah Tanah, Begini Kondisinya

Warga berlindung dari serangan Rusia di stasiun kereta bawah tanah di Kharkiv, Ukraina, Senin (28/3/2022).
Di kota Kharkiv, Ukraina, yang digempur pasukan Rusia sejak awal invasi pada akhir Februari lalu, banyak warga yang memilih tinggal di stasiun kereta bawah tanah agar aman.
Mereka yang mengungsi terpaksa tidur di atas lantai beton dingin atau berbagi dengan orang lain di dalam gerbong kereta yang lebih hangat.
Seperti dilansir Reuters, salah satunya Natalia Shaposhnik dan putrinya Veronika sudah sebulan terakhir mengungsi dari rumah mereka dan tinggal di dalam gerbong kereta berwarna biru-kuning yang diparkir di stasiun kereta bawah tanah setempat.
Selama empat pekan terakhir, Shaposhnik dan ratusan orang lainnya berlindung di dalam stasiun kereta bawah tanah di Kharkiv bagian utara, kota terbesar kedua di Ukraina. Dengan bangunan di hampir setiap blok hancur atau rusak berat, jalanan Kharkiv menjadi sangat sepi dan kosong pada Kamis (24/3) waktu setempat.
Di stasiun bawah tanah, keluarga-keluarga berkerumun dengan kebanyakan berasal dari pinggiran utara Kharkiv yang dilanda gempuran hampir setiap hari.
Wanita dan anak-anak tidur berdampingan di atas lantai beton dingin atau membuat tempat tinggal darurat di dalam gerbong kereta yang lebih hangat yang dipisahkan oleh tirai-tirai menjadi ruang keluarga yang lebih kecil.
Mereka hanya pergi keluar untuk membawa anjing peliharaan jalan-jalan atau menghirup udara segar karena udara di bawah tanah sangat lembab.
Namun di bawah tanah, perang juga masih dirasakan. Pada Kamis (24/3), sebuah rudal Rusia menghantam sebuah stasiun kereta bawah tanah yang hanya berjarak dua titik perhentian dari stasiun tempat Shaposhnik berlindung bersama putrinya. Rudal Rusia itu dilaporkan menewaskan dan melukai sejumlah orang.
Di luar stasiun, para petugas berupaya membersihkan puing-puing usai serangan rudal.