Potret Rumah Apung di Brasil, Ada Garasi Mobil-Kolam Renang Mini

Luiz Bispo (55) bersantai di bangku yang berada di area rumahnya yang mengapung di Sungai Pavuna, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (21/3/2022).
Rumah apung yang ia rakit dari kayu bekas, plastik, dan logam ini disebut Bispo sebagai sebuah instalasi artistik serta menjadi salah satu cara pria yang menganggap dirinya sebagai seorang seniman dan pemikir itu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran air.
 
Bispo mengatakan kepada Reuters bahwa tujuan utama dari rumah apungnya adalah untuk membuat politisi memperhatikan masalah lingkungan di area wisata populer.
 
Sehari-harinya, Bispo mengambil limbah dan sampah yang mencemari Sungai Pavuna yang ia sebut sebagai rumahnya di kota Rio de Janeiro yang indah. Ia mengambil air yang tercemar dari sungai itu untuk menyaring plastik dan sampah.
Menurut pria yang tumbuh di salah satu lingkungan miskin di kawasan Rio ini, air adalah hal yang paling berharga di dunia. Ia mengatakan, jika ada produk di planet ini yang benar-benar berharga, maka itu bukan berlian ataupun emas melainkan air. Tanpa air, tidak ada kehidupan.
Aksi Bispo merakit rumah apungnya ini pun menarik perhatian warga sekitar. Tak hanya karena tempat tinggalnya itu ia bangun dari barang-barang daur ulang, tetapi juga dilengkapi dengan kolam renang melingkar berukuran kecil serta tempat parkir mobil.
 
Tak jarang anak-anak di lingkungannya datang ke rumah apung Bispo untuk berendam di kolam renang mini rumahnya.
 
Penampakan area rumah apung Bispo yang dilengkapi tempat parkir mobil dan kolam renang melingkar berukuran kecil di Sungai Pavuna, Rio de Janeiro, Brasil.
Terkait upayanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, Bispo berharap aktivis lingkungan global seperti Greta Thunberg akan datang melihat masalah pencemaran di Rio, khususnya pencemaran Teluk Guanabara yang mengeliling kota.
'Datanglah ke Rio de Janeiro, ayo bantu kami, ayo berjalan di sepanjang Teluk Guanabara. ... Ini sederhana di sini di perahu kecilku, tapi seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang. Ayo berenang di kolamku, airnya bersih, ayo Greta, bantu saya membersihkan Teluk Guanabara.' Kata Bispo dari atas rumah apungnya.
Luiz Bispo (55) bersantai di bangku yang berada di area rumahnya yang mengapung di Sungai Pavuna, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (21/3/2022).
Rumah apung yang ia rakit dari kayu bekas, plastik, dan logam ini disebut Bispo sebagai sebuah instalasi artistik serta menjadi salah satu cara pria yang menganggap dirinya sebagai seorang seniman dan pemikir itu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran air. 
Bispo mengatakan kepada Reuters bahwa tujuan utama dari rumah apungnya adalah untuk membuat politisi memperhatikan masalah lingkungan di area wisata populer. 
Sehari-harinya, Bispo mengambil limbah dan sampah yang mencemari Sungai Pavuna yang ia sebut sebagai rumahnya di kota Rio de Janeiro yang indah. Ia mengambil air yang tercemar dari sungai itu untuk menyaring plastik dan sampah.
Menurut pria yang tumbuh di salah satu lingkungan miskin di kawasan Rio ini, air adalah hal yang paling berharga di dunia. Ia mengatakan, jika ada produk di planet ini yang benar-benar berharga, maka itu bukan berlian ataupun emas melainkan air. Tanpa air, tidak ada kehidupan.
Aksi Bispo merakit rumah apungnya ini pun menarik perhatian warga sekitar. Tak hanya karena tempat tinggalnya itu ia bangun dari barang-barang daur ulang, tetapi juga dilengkapi dengan kolam renang melingkar berukuran kecil serta tempat parkir mobil. 
Tak jarang anak-anak di lingkungannya datang ke rumah apung Bispo untuk berendam di kolam renang mini rumahnya. 
Penampakan area rumah apung Bispo yang dilengkapi tempat parkir mobil dan kolam renang melingkar berukuran kecil di Sungai Pavuna, Rio de Janeiro, Brasil.
Terkait upayanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, Bispo berharap aktivis lingkungan global seperti Greta Thunberg akan datang melihat masalah pencemaran di Rio, khususnya pencemaran Teluk Guanabara yang mengeliling kota.
Datanglah ke Rio de Janeiro, ayo bantu kami, ayo berjalan di sepanjang Teluk Guanabara. ... Ini sederhana di sini di perahu kecilku, tapi seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang. Ayo berenang di kolamku, airnya bersih, ayo Greta, bantu saya membersihkan Teluk Guanabara. Kata Bispo dari atas rumah apungnya.