Dukung Putin Invasi Ukraina, Simbol Z Hiasi Kendaraan Warga Serbia

Penampakan mobil seorang warga Serbia yang dihiasi simbol huruf Z serta foto presiden Rusia Vladimir Putin saat ikut serta dalam aksi mendukung Rusia di Belgrade, Serbia, Minggu (13/3/2022) waktu setempat.
Melansir AP, sejumlah warga Serbia turun ke jalan untuk melakukan konvoi dalam rangka mendukung Rusia yang tengah menjadi sasaran sanksi dunia imbas melakukan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Dalam aksi dukungan itu sejumlah warga menghias bagian mobil mereka dengan huruf Z yang kini kerap dipandang sebagai simbol militer Rusia. Pasalnya, tank-tank tempur negara itu dihiasi dengan huruf Z saat melakukan serangan ke Ukraina.
Seperti diketahui, huruf Z yang sebelumnya juga terlihat di sejumlah kota besar Rusia dipandang sebagai tanda solidaritas, dukungan, dan kebanggaan atas keberanian tentara Rusia. Tak heran, dalam aksi dukungan untuk Negara Beruang Merah, warga Serbia ramai-ramai menghias mobil mereka dengan simbol Z.
Tak hanya dihiasi simbol Z ada pula warga Serbia yang menghias mobilnya dengan simbol anti-Nazi yang kembali menjadi sorotan usai Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya melakukan operasi militer ke Ukraina karena berperang melawan apa yang disebutnya sebagai neo-Nazi.
Sementara itu, melansir AP, meski secara resmi mencari keanggotaan Uni Eropa, Serbia diketahui menjadi salah satu negara yang menolak untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia atas aksinya menyerang Ukraina. Para pejabat UE telah berulangkali memperingatkan Serbia bahwa mereka harus menyelaraskan diri dengan kebijakan luar negeri blok itu jika ingin bergabung.
Warga melintas di depan mural Presiden Rusia Vladimir Putin.
Di tengah larangan Uni Eropa dan sejumlah negara lainnya terhadap penerbangan ke Rusia imbas invasi negara itu Ukraina, maskapai penerbangan Serbia diketahui menjadi satu-satunya perusahaan yang terus terbang ke Rusia sejak larangan penerbangan internasional diumumkan. AirSerbia pun dilaporkan telah menggandakan jumlah penerbangan ke ibu kota Rusia dan memperkenalkan pesawat yang lebih besar untuk meningkatkan jumlah kursi. Hal itu memicu kritik dari Uni Eropa dan Ukraina.
Mengutip AP, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Emine Dzheppar mencuit Serbia adalah satu-satunya di Eropa yang memiliki langit terbuka untuk Rusia. Menghasilkan uang dari darah (Ukraina) tidak layak bagi negara kandidat UE. Menyikapi kritik yang berdatangan terkait hal tersebut, Presiden populis Serbia, Aleksandar Vucic, mengatakan AirSerbia akan kembali ke satu penerbangan sehari ke Moskow.