Potret Arum, Si Gadis Pemanah Berkuda yang 'Taklukkan Turki'

Video pendek viral di media sosial, seorang gadis remaja menunggang kuda sambil melepaskan panah-panah dengan jitu. Ternyata, anak dalam video itu sudah 'menaklukkan Turki' dengan cara berkuda dan memanah.
detikcom mewawancarai Srikandi cilik ini, namanya adalah Arum Nazlus Shobah. Usianya baru 13 tahun, namun kemampuan memanah sambil berkuda yang dia miliki bisa mengalahkan orang-orang yang berusia di atasnya.
Arum adalah pepanah berkuda yang memenangi sejumlah kejuaraan internasional. Kejuaraan monumental didapatnya saat di Turki karena dia berhasil menang di tiga kejuaraan di dua kota besar negara itu, tahun lalu. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Republik Indonesia di podium negara orang adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Saat berlaga di arena luar negeri, peserta-peserta lain mengenakan busana asal daerah masing-masing karena olahraga ini memang terkait erat dengan budaya. Arum juga mengenakan busana bercorak Indonesia, terkadang mengenakan busana motif batik, kadang pula mengenakan kain tenun dari Lombok.
Arum kini tinggal bersama keluarganya di kawasan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia juga berlatih memanah di halaman rumah.
Ayahnya, Sunaryo Adhiatmoko, menjelaskan perihal prestasi putrinya di Turki, negara yang menjadi tuan rumah tradisi berkuda. Bahkan, tradisi panahan tradisional Turki baik yang berkuda maupun tanpa berkuda, diakui UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai 'warisan budaya tak benda' kelas dunia sejak 2019. Namun Arum, gadis cilik dari Indonesia, bisa mengalahkan pemanah-pemanah berkuda Turki.
Pada Juni 2021, Arum menjadi juara dalam ajang '2nd Circular Track Horseback Archery Cup 2021' yang digelar oleh Performance Horseback Archery Academy di Ankara, Turki. Saat itu, Arum menjadi juara kedua. Juara pertama kategori junior kala juga berasal dari Indonesia, yakni kakak kandung Arum sendiri bernama Arsa Wening Arrosyad (14). Di kategori senior, Kharisma Zaky yang juga suami dari kakak tertua Arum dan Arsa, menjadi juara pertama.
Pada Agustus 2021, ada lagi ajang 'International Horseback Archery Circular Track Championship 2021' di Ankara Turki. Arum yang masih berusia 13 tahun masuk dalam kategori perlombaan dewasa. Kakak Arum bernama Arsa berhalangan ikut kejuaraan panahan berkuda karena harus sekolah. Arum kemudian tampil lagi di Turki.
Pada September 2021, Arum kembali menjadi juara umum International Horseback Archery Siege System di Istanbul Turki. Nama Arum masuk dalam media massa Turki. Ada koran Aksam yang pada 2 Oktober 2021 memuat berita berjudul 'Endonezyalı Arum atlı okçuluk şampiyonu oldu' atau 'Arum dari Indonesia Juara Panahan Berkuda'.
Arum Nazlus Shobah adalah gadis kelahiran 14 Mei 2008, lulusan SD Islam Terpadu As Salamah, Pamulang, 2020. Dua tahun belakangan ini, dia berkonsentrasi untuk latihan panahan berkuda. Dia akan melanjutkan sekolah kembali di pondok pesantren yang juga menyediakan aktivitas panahan berkuda, di Bogor.
Kuda dan busur-anak panah membawanya jaya sampai Turki, negara di persimpangan benua. Arum memang bercita-cita untuk berkeliling dunia.
Video pendek viral di media sosial, seorang gadis remaja menunggang kuda sambil melepaskan panah-panah dengan jitu. Ternyata, anak dalam video itu sudah menaklukkan Turki dengan cara berkuda dan memanah.
detikcom mewawancarai Srikandi cilik ini, namanya adalah Arum Nazlus Shobah. Usianya baru 13 tahun, namun kemampuan memanah sambil berkuda yang dia miliki bisa mengalahkan orang-orang yang berusia di atasnya.
Arum adalah pepanah berkuda yang memenangi sejumlah kejuaraan internasional. Kejuaraan monumental didapatnya saat di Turki karena dia berhasil menang di tiga kejuaraan di dua kota besar negara itu, tahun lalu. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Republik Indonesia di podium negara orang adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Saat berlaga di arena luar negeri, peserta-peserta lain mengenakan busana asal daerah masing-masing karena olahraga ini memang terkait erat dengan budaya. Arum juga mengenakan busana bercorak Indonesia, terkadang mengenakan busana motif batik, kadang pula mengenakan kain tenun dari Lombok.
Arum kini tinggal bersama keluarganya di kawasan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dia juga berlatih memanah di halaman rumah.
Ayahnya, Sunaryo Adhiatmoko, menjelaskan perihal prestasi putrinya di Turki, negara yang menjadi tuan rumah tradisi berkuda. Bahkan, tradisi panahan tradisional Turki baik yang berkuda maupun tanpa berkuda, diakui UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai warisan budaya tak benda kelas dunia sejak 2019. Namun Arum, gadis cilik dari Indonesia, bisa mengalahkan pemanah-pemanah berkuda Turki.
Pada Juni 2021, Arum menjadi juara dalam ajang 2nd Circular Track Horseback Archery Cup 2021 yang digelar oleh Performance Horseback Archery Academy di Ankara, Turki. Saat itu, Arum menjadi juara kedua. Juara pertama kategori junior kala juga berasal dari Indonesia, yakni kakak kandung Arum sendiri bernama Arsa Wening Arrosyad (14). Di kategori senior, Kharisma Zaky yang juga suami dari kakak tertua Arum dan Arsa, menjadi juara pertama.
Pada Agustus 2021, ada lagi ajang International Horseback Archery Circular Track Championship 2021 di Ankara Turki. Arum yang masih berusia 13 tahun masuk dalam kategori perlombaan dewasa. Kakak Arum bernama Arsa berhalangan ikut kejuaraan panahan berkuda karena harus sekolah. Arum kemudian tampil lagi di Turki.
Pada September 2021, Arum kembali menjadi juara umum International Horseback Archery Siege System di Istanbul Turki. Nama Arum masuk dalam media massa Turki. Ada koran Aksam yang pada 2 Oktober 2021 memuat berita berjudul Endonezyalı Arum atlı okçuluk şampiyonu oldu atau Arum dari Indonesia Juara Panahan Berkuda.
Arum Nazlus Shobah adalah gadis kelahiran 14 Mei 2008, lulusan SD Islam Terpadu As Salamah, Pamulang, 2020. Dua tahun belakangan ini, dia berkonsentrasi untuk latihan panahan berkuda. Dia akan melanjutkan sekolah kembali di pondok pesantren yang juga menyediakan aktivitas panahan berkuda, di Bogor.
Kuda dan busur-anak panah membawanya jaya sampai Turki, negara di persimpangan benua. Arum memang bercita-cita untuk berkeliling dunia.