Ini Deretan Alat Tempur Rusia yang Diisukan Mau Invasi Ukraina Besok

Dalam foto yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (14/2/2022), sebuah tank Rusia menembaki lapangan selama latihan militer di wilayah Leningrad, Rusia. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Kekhawatiran akan rencana Rusia yang hendak menginvasi Ukraina kian menjadi sorotan usai intelijen Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya indikasi negara yang dipimpin Vladimir Putin berencana menginvasi Ukraina pada Rabu (16/2) pekan ini. Russian Defense Ministry Press Service via AP, File.
Terkait laporan tersebut, para pejabat senior AS mengaku tidak bisa mengonfirmasi laporan itu, meski menegaskan akan berupaya mencegah 'serangan mendadak' dengan membagikan informasi soal rencana Rusia. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, berulang kali menegaskan bahwa invasi Rusia bisa dilakukan kapan saja. Sementara Presiden Joe Biden menyatakan akan mendukung Ukraina setelah invasi apapun dan membela wilayah aliansi NATO. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Sementara itu, Rusia sebelumnya dilaporkan telah menggelar latihan militer besar-besaran di tengah isu rencana Negeri Beruang Merah menginvasi Ukraina. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Tak sendiri, latihan militer besar-besaran yang dilakukan Rusia beberapa waktu lalu turut mengajak serta Belarusia. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Seperti diketahui, hubungan antara Rusia dengan Ukraina beberapa waktu memanas usai munculnya kabar Rusia akan melakukan invasi ke negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky tersebut. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Sejumlah negara Barat pun mewanti-wanti akan memberi sanksi terhadap Rusia jika tidak mengindahkan imbauan untuk tidak menginvasi Ukraina. Namun demikian, Rusia tidak mempedulikan risiko dijatuhkannya sanksi-sanksi dari negara-negara Barat itu. Russian Defense Ministry Press Service via AP, File.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Swedia, Viktor Tatarintsev. Seperti dilansir AFP, Seinn (14/2), Viktor blak-blakan dalam wawancara dengan surat kabar Swedia, Aftonbladet, yang di-posting ke situs surat kabar itu pada Sabtu (12/2) tengah malam waktu setempat. Dia bahkan menegaskan pihaknya tidak peduli dengan sanksi apapun yang mungki dijatuhkan negara-negara Barat. Russian Defense Ministry Press Service via AP, File.
Tatarintsev bahkan menekankan negara Barat tidak memahami bagaimana Rusia menyikapi semua sanksi selama ini. Dia menyebut Rusia justru semakin kuat ketika didorong oleh Barat. Bukan tanpa alasan, negara-negara Barat mengancam memberi sanksi demi menghetikan Rusia betul-betul menginvasi Ukraina. Laporan menyebut Rusia nyaris mengepung negara tetangganya itu dengan lebih dari 100.000 tentara. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Dalam foto yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (14/2/2022), sebuah tank Rusia menembaki lapangan selama latihan militer di wilayah Leningrad, Rusia. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Kekhawatiran akan rencana Rusia yang hendak menginvasi Ukraina kian menjadi sorotan usai intelijen Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya indikasi negara yang dipimpin Vladimir Putin berencana menginvasi Ukraina pada Rabu (16/2) pekan ini. Russian Defense Ministry Press Service via AP, File.
Terkait laporan tersebut, para pejabat senior AS mengaku tidak bisa mengonfirmasi laporan itu, meski menegaskan akan berupaya mencegah serangan mendadak dengan membagikan informasi soal rencana Rusia. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, berulang kali menegaskan bahwa invasi Rusia bisa dilakukan kapan saja. Sementara Presiden Joe Biden menyatakan akan mendukung Ukraina setelah invasi apapun dan membela wilayah aliansi NATO. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Sementara itu, Rusia sebelumnya dilaporkan telah menggelar latihan militer besar-besaran di tengah isu rencana Negeri Beruang Merah menginvasi Ukraina. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Tak sendiri, latihan militer besar-besaran yang dilakukan Rusia beberapa waktu lalu turut mengajak serta Belarusia. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Seperti diketahui, hubungan antara Rusia dengan Ukraina beberapa waktu memanas usai munculnya kabar Rusia akan melakukan invasi ke negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky tersebut. Russian Defense Ministry Press Service via AP.
Sejumlah negara Barat pun mewanti-wanti akan memberi sanksi terhadap Rusia jika tidak mengindahkan imbauan untuk tidak menginvasi Ukraina. Namun demikian, Rusia tidak mempedulikan risiko dijatuhkannya sanksi-sanksi dari negara-negara Barat itu. Russian Defense Ministry Press Service via AP, File.
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Swedia, Viktor Tatarintsev. Seperti dilansir AFP, Seinn (14/2), Viktor blak-blakan dalam wawancara dengan surat kabar Swedia, Aftonbladet, yang di-posting ke situs surat kabar itu pada Sabtu (12/2) tengah malam waktu setempat. Dia bahkan menegaskan pihaknya tidak peduli dengan sanksi apapun yang mungki dijatuhkan negara-negara Barat. Russian Defense Ministry Press Service via AP, File.
Tatarintsev bahkan menekankan negara Barat tidak memahami bagaimana Rusia menyikapi semua sanksi selama ini. Dia menyebut Rusia justru semakin kuat ketika didorong oleh Barat. Bukan tanpa alasan, negara-negara Barat mengancam memberi sanksi demi menghetikan Rusia betul-betul menginvasi Ukraina. Laporan menyebut Rusia nyaris mengepung negara tetangganya itu dengan lebih dari 100.000 tentara. Russian Defense Ministry Press Service via AP.