Kemacetan Jakarta Berkurang?

Pengendara melintas di Jalan Sudirman-Thamrin (kanan) yang dikolaborasi dengan kondisi jembatan layang Karet Kuningan (kiri) Jakarta, Senin (14/2/2022).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat memamaerkan data kemacetan Ibu Kota yang mengalami penurunan. Pertanyaannya, apakah hasil tersebut merupakan daya upaya Pemprov atau karena situasi pandemi COVID-19 yang membatasi warga beraktivitas?
Anies menunjukkan data terkait peringkat kemacetan Jakarta yang kini berada di posisi ke-46, turun 15 peringkat dari 2020.
Data tersebut pun menunjukkan DKI Jakarta kini berada di peringkat 46 dari 404 kota yang diukur atau turun 2 persen dari tahun 2020.
Pemprov DKI mengupayakan berbagai kebijakan demi mengurangi kemacetan hingga salah satunya lewat penerapan ganjil-genap.
Menurut beberapa tokoh, kemacetan Jakarta turun bukan memulu soal ganjil-genap. Tapi, karena banyak warga yang memilih menetap di rumah akibat pandemi Corona.
Anggota DPRD Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, capaian ini diraih bukan dari hasil kinerja Anies maupun Pemprov DKI dalam mengatasi kemacetan, melainkan efek pembatasan kegiatan selama pandemi COVID-19.
Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani menampik apabila penurunan kemacetan tak terlepas dari situasi pandemi COVID-19 yang membatasi warga dalam beraktivitas. Meski begitu, dia memandang Pemprov DKI telah mengupayakan berbagai kebijakan demi mengurai kemacetan. Misalnya, melalui penerapan ganjil-genap.
Seperti diketahui, pada tahun ini DKI memang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana salah satu sektor yang dibatasi adalah transportasi. Begitu pula pada 2021, Jakarta juga menerapkan PPKM. Pemprov DKI tetap meminta warga menghindari kemacetan. Caranya adalah dengan beralih menggunakan transportasi publik, bersepeda, atau berjalan kaki.
Bagaimana menurut Anda? Silahkan beri komentar baik untuk yang Pro dan Kontra dengan statment Anies...