Begini Dampak Kerusakan Tanah Gerak di Bajarnegara

Berdasarkan pantauan detikcom hari ini, ada delapan rumah warga dan satu musala yang rusak akibat tanah gerak. Sebagian besar bagian lantai rumah ambles, dinding dan atap retak-retak hingga bangunan rumah miring.

Sekretaris Desa Majalengka, Arif Heru Setyoko, mengatakan tingginya curah hujan mengakibatkan pergeseran tanah di Dusun Majalangu dan Dusun Wiradrana.

Selain itu, tanah gerak ini juga mengancam sekitar 20 rumah warga yang berada di sekitar lokasi tersebut. Untuk sementara ini, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, pihak desa mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Salah satu pemilik rumah, Sangaji, mengatakan tanah gerak yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya membuat rumah rusak. Bahkan, rumah yang ia tempati dinding di sisi depan sempat ambruk.

Ia menyebut, lebar keretakan dinding rumah terus bertambah jika terjadi hujan lebat. Kondisi ini membuat warga takut jika rumah yang ditempati roboh.

Kondisi serupa juga terjadi di musala yang rusak bagian lantai, dinding dan atap. Meskipun demikian, musala tersebut hingga saat ini masih digunakan warga untuk ibadah.

Berdasarkan pantauan detikcom hari ini, ada delapan rumah warga dan satu musala yang rusak akibat tanah gerak. Sebagian besar bagian lantai rumah ambles, dinding dan atap retak-retak hingga bangunan rumah miring.
Sekretaris Desa Majalengka, Arif Heru Setyoko, mengatakan tingginya curah hujan mengakibatkan pergeseran tanah di Dusun Majalangu dan Dusun Wiradrana.
Selain itu, tanah gerak ini juga mengancam sekitar 20 rumah warga yang berada di sekitar lokasi tersebut. Untuk sementara ini, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, pihak desa mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu pemilik rumah, Sangaji, mengatakan tanah gerak yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya membuat rumah rusak. Bahkan, rumah yang ia tempati dinding di sisi depan sempat ambruk.
Ia menyebut, lebar keretakan dinding rumah terus bertambah jika terjadi hujan lebat. Kondisi ini membuat warga takut jika rumah yang ditempati roboh.
Kondisi serupa juga terjadi di musala yang rusak bagian lantai, dinding dan atap. Meskipun demikian, musala tersebut hingga saat ini masih digunakan warga untuk ibadah.