Dampak Abu Vulkanik Semeru, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen

Lahan pertanian tomat tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Tanaman jagung yang rusak akibat terkena material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Debu vulkanik letusan Gunung Semeru menempel pada bunga mawar yang mekar di halaman rumah warga di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Seorang petani melihat tanaman kubis yang rusak akibat terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur, Selasa (7/12). (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia setempat mencatat sekitar 200 hektare lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan dipastikan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Seorang petani menyemprotkan cairan fungisida untuk mempertahankan tanaman cabe miliknya yang terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Foto suasana lahan pertanian yang terdampak guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur Senin (6/12). Desa yang berada sekitar 15 km dari Lereng Semeru tersebut menjadi desa paling parah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru dan sebagian besar rumah di lokasi tersebut runtuh. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Lahan pertanian tomat tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Tanaman jagung yang rusak akibat terkena material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Debu vulkanik letusan Gunung Semeru menempel pada bunga mawar yang mekar di halaman rumah warga di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Seorang petani melihat tanaman kubis yang rusak akibat terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur, Selasa (7/12). (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia setempat mencatat sekitar 200 hektare lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan dipastikan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Seorang petani menyemprotkan cairan fungisida untuk mempertahankan tanaman cabe miliknya yang terkena material vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Pronojiwo, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Foto suasana lahan pertanian yang terdampak guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur Senin (6/12). Desa yang berada sekitar 15 km dari Lereng Semeru tersebut menjadi desa paling parah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru dan sebagian besar rumah di lokasi tersebut runtuh. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)