Penampakan Jembatan 'Bedeng' Peninggalan Belanda di Sumedang

Puing-puing bangunan peninggalan Belanda masih tampak berdiri kokoh di Kampung Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan. Bangunan tersebut kokoh berdiri dengan membelah derasnya aliran sungai Cipeles.
Cukup sulit memang mencari sumber referensi yang jelas terkait sejarah bangun tersebut. Namun warga sekitar menyebut bangunan itu sebagai Jembatan Bedeng atau ada juga yang menyebutnya sebagai Benteng Darmaga Darangdan.
Jika diperhatikan, bangunan itu memiliki 6 pintu air. Tiga pintu diantaranya cukup dalam, sementara tiga pintu sisanya lebih dangkal.
Tampak salah satu sisi bangunan puing tersebut posisinya miring lantaran pondasinya tergerus air aliran sungai.
Begini penampakan puing bangunan jika dilihat dari atas. Tampak sisa satu batang besi baja yang masih menempel dipermukaan bangunan yang melintang diatas aliran sungai.
Seorang warga menunjukan sisa puing bangunan rumah yang hanya bersisakan pondasi tiang dan pondasi lantai yang konon bekas tempat beristirahatnya tentara Belanda atau warga menyebutnya sebagai Bedeng Belanda.
Lokasi bekas 'Bedeng' itu kini menjadi Tempat Pemakaman Umum (TPU), Makam Bedeng di Kampung Darangdan atau bersebelahan dengan puing bekas "jembatan" tersebut.
Tampak Gunung Palasari begitu dekat dari puing bangunan di Kampung Darangdan. Seperti diketahui, Gunung Palasari juga menyimpan Benteng Peninggalan Belanda yang kini menjadi salah satu tempat cagar budaya di Sumedang.
Puing-puing bangunan peninggalan Belanda masih tampak berdiri kokoh di Kampung Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan. Bangunan tersebut kokoh berdiri dengan membelah derasnya aliran sungai Cipeles.
Cukup sulit memang mencari sumber referensi yang jelas terkait sejarah bangun tersebut. Namun warga sekitar menyebut bangunan itu sebagai Jembatan Bedeng atau ada juga yang menyebutnya sebagai Benteng Darmaga Darangdan.
Jika diperhatikan, bangunan itu memiliki 6 pintu air. Tiga pintu diantaranya cukup dalam, sementara tiga pintu sisanya lebih dangkal.
Tampak salah satu sisi bangunan puing tersebut posisinya miring lantaran pondasinya tergerus air aliran sungai.
Begini penampakan puing bangunan jika dilihat dari atas. Tampak sisa satu batang besi baja yang masih menempel dipermukaan bangunan yang melintang diatas aliran sungai.
Seorang warga menunjukan sisa puing bangunan rumah yang hanya bersisakan pondasi tiang dan pondasi lantai yang konon bekas tempat beristirahatnya tentara Belanda atau warga menyebutnya sebagai Bedeng Belanda.
Lokasi bekas Bedeng itu kini menjadi Tempat Pemakaman Umum (TPU), Makam Bedeng di Kampung Darangdan atau bersebelahan dengan puing bekas jembatan tersebut.
Tampak Gunung Palasari begitu dekat dari puing bangunan di Kampung Darangdan. Seperti diketahui, Gunung Palasari juga menyimpan Benteng Peninggalan Belanda yang kini menjadi salah satu tempat cagar budaya di Sumedang.