Sukap yang mengalami serangan stroke sejak tiga tahun lalu hanya bisa terbaring di tempat tidur tanpa dipan. Sukap beristirahat di sebuah kamar dengan ukuran sekitar 3x3 meter. Lagu berbahasa Jawa berjudul Lingsir Wengi (beranjak malam) ciptaan Sukap Jiman cukup populer di periode tahun 1990-an. Lagu yang dipopulerkan Nurhana itu mampu membawa pendengarnya meresapi setiap syair yang dilantunkan.
Di ruangan tersebut, ada dua tempat tidur, salah satunya untuk sang anak, Nuramisri yang setiap hari merawatnya. Selain tempat tidur ada sebuah televisi yang menjadi satu-satunya hiburan Sukap.
Meski kondisinya lumpuh, tetapi bagian pinggang ke atas masih normal. Termasuk berkomunikasi, mendengar, dan juga melihat masih normal. Nur mengatakan, selama ini Sukap memang kurang mendapatkan perhatian seperti bantuan ataupun kunjungan dari pejabat setempat. Dia mengatakan sampai saat ini belum ada bantuan yang diterima untuk sekadar mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Nur menyampaikan, dirinya mengamen di dua tempat berbeda. Saat pagi sampai siang di Kartasura, kemudian untuk siang sampai sore di Mbesole, Klaten. Selama ditinggal Nur mengamen, Sukap sang pencipta lagu Lingsir Wengi, dijaga oleh anak Nur, Cakra Duha Samsi (28) dan suaminya, Joko Prantopo (57).