Pasar Natal di Marienplatz, Munich, Jerman, tak diselenggarakan imbas melonjaknya kasus COVID-19 di kawasan Jerman.
Seperti diketahui, Pasar Natal menjadi salah satu kegiatan yang kerap digelar di Jerman setiap menjelang Natal. Di pasar itu, pengunjung dapat membeli berbagai makanan hingga dekorasi untuk menyambut Natal. Namun, melonjaknya kasus COVID-19 di Jerman membuat Pasar Natal di Marienplatz, Munich, pun batal digelar. Sejumlah toko tampak tutup dan tak beroperasi.
Sementara itu, Jerman dilaporkan tengah menghadapi kondisi darurat nasional imbas melonjaknya kasus COVID-19 di negara tersebut. Pada Jumat (19/11) lalu, Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, bahkan mengatakan bahwa situasi pandemi negara itu telah memburuk dalam seminggu terakhir dan kini keadaannya 'lebih serius daripada minggu lalu'.
Saat ditanya tentang kemungkinan memberlakukan kebijakan kuncian atau lockdown bagi semua orang, Spahn berkata: "Kita berada dalam situasi di mana kami tidak dapat mengesampingkan apa pun."
Diketahui, dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus baru melonjak lebih dari 60%. Pada hari Jumat, Jerman mencatat 52.970 infeksi baru setiap hari. Sehari sebelumnya yakni pada Kamis (18/11) tercatat rekor lebih dari 65.000 kasus harian, rekor sejak awal pandemi. Pejabat kesehatan memperingatkan bahwa jumlahnya kemungkinan akan meningkat dua kali lipat dalam beberapa hari mendatang.
Sejumlah aturan untuk menekan laju kasus COVID-19 pun dilakukan, salah satunya mengisolasi warga yang belum divaksin agar tak beraktivitas di luar rumah. Aturan tersebut pun rencananya akan berlaku unutk semua aktivitas rekreasi publik di negara bagian tertentu bila lebih dari tiga penduduk per 100.000 di suatu wilayah dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. Sementara itu, lonjakan kasus COVID-19 di Jerman dan sejumah negara Eropa ini pun dituding terjadi akibat dilonggarkannya pembatasan terkait penggunaan masker dan jaga jarak. Oleh karena itu, pembatasan terkait COVID-19 pun kembali disesuaikan dan program vaksinasi COVID-19 pun kian digencarkan guna menekan lonjakan kasus virus Corona.