Mengenang de Klerk, Tokoh Apartheid yang Wafat Karena Kanker

Presiden Afsel De Klerk berjabat tangan dengan Presiden Kongres Nasional Afrika, Nelson Mandela, (21/12/1991). De Klerk dikenal dengan kebijakan pemisahan kulit putih dan kulit hitam (apartheid). (AP Photo/ John Parkin, File)
De Klerk berpose di depan kantornya di Cape Town, Afsel (18/4/1992). De Klerk dan Nelson Mandela meraih nobel perdamaian karena tetap bergandengan tangan saat kulit putih dan kulit hitam saling memaafkan di negeri itu. (AP.Photo/File)
Pendemo berunjukrasa saat de Klerk melintas di dalam mobil, di Boipatong, Afsel (20/6/1992). De Klerk dikenal kejam dengan kebijakan pemisahan ras di Afsel. Namun di penghujung karirnya, ia mencabut kebijakan itu dan mampu melakukan rekonsiliasi dengan kulit hitam. (AP Photo/Greg Mariovich/File)
De Klerk berjabat tangan dengan PM Inggris, Margaret Thatcher di London, (23//4/1991). (AP Photo/Martin Cleaver, File)
Presiden Afsel, F.W. de Klerk saat berkunjung ke Windhoek, Namibia (21/3/1990). (AP Photo/John Parkin/File)
Presiden Afsel Nelson Mandela (kiri) dan Wapres Afsel F.W. de Klerk berbincang di luar gedung parlemen, (8/5/1996). (AP Photo, file)
De Kelrk dan Mandela menunjukan nobel perdamaian yang diraih keduanya, Desember 1993.