Pilu Anak-anak di Afghanistan Kekurangan Gizi hingga Kelaparan

Seorang anak berusia 4 tahun dirawat di rumah sakit Indira Gandhi akibat kekurangan gizi, Kabul, Afghanistan, Senin (8/11/2021).
Diketahui, kasus anak-anak di Afghanistan yang mengalami gizi buruk kian bertambah akibat krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.
Krisis tersebut membuat warga kian sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, salah satunya membeli makanan.
 
Kondisi itu pun membuat anak-anak di Afghanistan dibayangi ancaman kelaparan dan gizi buruk. Warga kian khawatir akan terjadinya bencana kelaparan saat musim dingin kian dekat. Jika cuaca seburuk yang diperkirakan para ahli pada musim dingin ini, diperkirakan sejumlah besar orang akan terancam kelaparan akut dan kelaparan yang meluas.
 
Sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu, ada keyakinan bahwa pemerintahan Presiden Ashraf Ghani akan mampu mengatasi ancaman musim dingin yang buruk, dengan bantuan masyarakat internasional. Namun bantuan itu pupus ketika emerintahan Ghani runtuh. Negara-negara Barat telah memotong bantuan mereka ke negara itu, karena mereka tidak ingin terlihat membantu rezim yang melarang anak perempuan mengenyam pendidikan dan mendukung penerapan kembali hukuman syariah secara penuh.
Jutaan warga Afghanistan kini sangat bergantung pada bantuan pangan dari organisasi internasional seperti World Food Program (WFP). Sementara itu, WFP sendiri dihadapkan pada keharusan untuk meningkatkan pasokannya ke Afghanistan untuk membantu lebih dari 22 juta orang. Bantuan pangan itu menjadi salah satu upaya bagi warga di negara tersebut dapat bertahan hidup di tengah krisis kemanusiaan serta cuaca buruk akibat perubahan iklim yang melanda dunia.
Seorang anak berusia 4 tahun dirawat di rumah sakit Indira Gandhi akibat kekurangan gizi, Kabul, Afghanistan, Senin (8/11/2021).
Diketahui, kasus anak-anak di Afghanistan yang mengalami gizi buruk kian bertambah akibat krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.
Krisis tersebut membuat warga kian sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, salah satunya membeli makanan. 
Kondisi itu pun membuat anak-anak di Afghanistan dibayangi ancaman kelaparan dan gizi buruk. Warga kian khawatir akan terjadinya bencana kelaparan saat musim dingin kian dekat. Jika cuaca seburuk yang diperkirakan para ahli pada musim dingin ini, diperkirakan sejumlah besar orang akan terancam kelaparan akut dan kelaparan yang meluas. 
Sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus lalu, ada keyakinan bahwa pemerintahan Presiden Ashraf Ghani akan mampu mengatasi ancaman musim dingin yang buruk, dengan bantuan masyarakat internasional. Namun bantuan itu pupus ketika emerintahan Ghani runtuh. Negara-negara Barat telah memotong bantuan mereka ke negara itu, karena mereka tidak ingin terlihat membantu rezim yang melarang anak perempuan mengenyam pendidikan dan mendukung penerapan kembali hukuman syariah secara penuh.
Jutaan warga Afghanistan kini sangat bergantung pada bantuan pangan dari organisasi internasional seperti World Food Program (WFP). Sementara itu, WFP sendiri dihadapkan pada keharusan untuk meningkatkan pasokannya ke Afghanistan untuk membantu lebih dari 22 juta orang. Bantuan pangan itu menjadi salah satu upaya bagi warga di negara tersebut dapat bertahan hidup di tengah krisis kemanusiaan serta cuaca buruk akibat perubahan iklim yang melanda dunia.