Mulanya, Puan mengakhiri rapat paripurna setelah memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Puan diinterupsi.
Anggota DPR dari Fraksi PKS Fahmi Alaydroes menginterupsi Puan yang hendak menutup rapat. Setelah ditutup, Fahmi melempar sindiran soal pencapresan Puan.
Ketua DPP PKS Al Muzammil menjelaskan hak partainya untuk menyampaikan interupsi. Menurutnya, bukan kali ini saja mereka merasa diabaikan soal interupsi.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto mengomentari soal interupsi ini. Pasalnya di rapat ini agendanya tunggal.
Kendati demikian, belakangan Fahmi justru meminta maaf. Fahmi mengaku mengalir saja saat menyampaikan sindiran itu.