Ada Kolam Anti Surut dan Terowongan Kuno di Kantor Arpus Klaten

Kepala Dinas Arpus Pemkab Klaten, Syahruna, menuturkan kolam itu juga tidak diketahui sumbernya. Meskipun dikuras tetapi airnya tidak pernah bisa habis.
 
Menurut Syahruna, selain kolam, di bawah bangunan gedung bagian barat ditemukan terowongan. Terowongan tersebut bisa terlihat dari lubang di belakang kompleks Arpus.
 
Terowongan itu, imbuh Syahruna, tidak dihancurkan saat pembangunan kantor Arpus. Justru diperkuat dengan semen di atasnya kanan kiri.
 
Sekretariat kantor Arpus, Damijan menjelaskan saat ditemukan pertama, kolam itu kumuh dan penuh semak. Saat penyusunan DED bangunan akhirnya dipertahankan.
 
Kolam itu, ungkap Damijan, memiliki keunikan karena tidak kering meski puncak kemarau. Jika semula tidak diatapi, saat ini kolam menjadi bagian gedung. Ukuran kolam, papar Damijan, sekitar 1,5 X 2 meter dan tidak pernah diubah dari aslinya. Temboknya asli tapi sekitarnya hanya diperbaiki.
 
Soal terowongan, menurut Damijan, berada di barat kolam. Diduga terowongan itu merupakan saluran air kolam tersebut. Penjaga kantin, Pani mengatakan dirinya pernah melihat ular penghuni terowongan. Ukurannya cukup besar.
 
Pantauan detikcom, kolam tersebut berada di ruangan belakang samping gudang Arsip. Untuk sampai ke kolam ada anak tetangga menurun sekitar 3 meter.
 
Sedangkan terowongan ujungnya bisa dilihat dari lubang di belakang kantor Arpus. Ujung lainnya langsung terhubung dengan sungai di seberang kantor. Terowongan bertinggi sekitar 2 meter dan lebar 1,5 meter. Di dalamnya terlihat sedimen tebal dan ada tembok semacam penyekat dengan ruangan lain.
 
Kepala Dinas Arpus Pemkab Klaten, Syahruna, menuturkan kolam itu juga tidak diketahui sumbernya. Meskipun dikuras tetapi airnya tidak pernah bisa habis. 
Menurut Syahruna, selain kolam, di bawah bangunan gedung bagian barat ditemukan terowongan. Terowongan tersebut bisa terlihat dari lubang di belakang kompleks Arpus. 
Terowongan itu, imbuh Syahruna, tidak dihancurkan saat pembangunan kantor Arpus. Justru diperkuat dengan semen di atasnya kanan kiri. 
Sekretariat kantor Arpus, Damijan menjelaskan saat ditemukan pertama, kolam itu kumuh dan penuh semak. Saat penyusunan DED bangunan akhirnya dipertahankan. 
Kolam itu, ungkap Damijan, memiliki keunikan karena tidak kering meski puncak kemarau. Jika semula tidak diatapi, saat ini kolam menjadi bagian gedung. Ukuran kolam, papar Damijan, sekitar 1,5 X 2 meter dan tidak pernah diubah dari aslinya. Temboknya asli tapi sekitarnya hanya diperbaiki. 
Soal terowongan, menurut Damijan, berada di barat kolam. Diduga terowongan itu merupakan saluran air kolam tersebut. Penjaga kantin, Pani mengatakan dirinya pernah melihat ular penghuni terowongan. Ukurannya cukup besar. 
Pantauan detikcom, kolam tersebut berada di ruangan belakang samping gudang Arsip. Untuk sampai ke kolam ada anak tetangga menurun sekitar 3 meter. 
Sedangkan terowongan ujungnya bisa dilihat dari lubang di belakang kantor Arpus. Ujung lainnya langsung terhubung dengan sungai di seberang kantor. Terowongan bertinggi sekitar 2 meter dan lebar 1,5 meter. Di dalamnya terlihat sedimen tebal dan ada tembok semacam penyekat dengan ruangan lain.