Ratusan Migran Berjalan Kaki Lintasi Meksiko Demi Menuju AS

Penampakan ratusan migran berjalan kaki melintasi kawasan Meksiko untuk menuju Amerika Serikat, Rabu (27/10/2021) waktu setempat.
Ratusan migran tersebut meninggalkan negara asalnya demi memulai hidup baru di AS.
 
Tidak sedikit yang membawa serta anggota keluarga mereka untuk pergi menuju AS.
 
Diketahui, para migran itu berasal dari sejumlah negara di kawasan Amerika Selatan maupun Amerika Tengah, salah satunya Honduras.
Seorang migran tampak beristirahat di antara bebatuan di tengah perjalanannya menuju Amerika Serikat.
 
Migrasi besar-besaran menuju Amerika Serikat ini bukan yang pertama kali terjadi. Pemerintah AS beberapa waktu lalu turun tangan terkait gelombang migrasi warga dari Haiti. Sebanyak 2.334 orang dideportasi AS ke negara asalnya.
 
Tindakan itu dilakukan pemerintah AS karena ribuan orang itu dilaporkan sebagai migran ilegal. Patroli besar-besaran di perbatasan Amerika Serikat pun dilakukan untuk mencegah gelombang migrasi ilegal. Meski begitu, patroli itu mendapat kecaman dari dunia internasional terlebih setelah foto-foto mengerikan yang mengungkap perlakuan kejam penjaga perbatasan AS terhadap para migran Haiti mencuat ke publik.
Sementara itu, gelombang migrasi besar-besaran warga dari berbagai negara di kawasan Amerika Selatan dan Amerika Tengah yang hendak masuk AS masih terus berlangsung. Ada berbagai faktor yang memicu para migran memilih meninggalkan negara asal mereka, di antaranya kondisi politik yang tak menentu, bencana maupun konflik di daerahnya, hingga sulitnya membangun kehidupan yang layak sehingga mereka pun memilih untuk menuju Amerika Serikat demi kehidupan yang lebih baik.
Penampakan ratusan migran berjalan kaki melintasi kawasan Meksiko untuk menuju Amerika Serikat, Rabu (27/10/2021) waktu setempat.
Ratusan migran tersebut meninggalkan negara asalnya demi memulai hidup baru di AS. 
Tidak sedikit yang membawa serta anggota keluarga mereka untuk pergi menuju AS. 
Diketahui, para migran itu berasal dari sejumlah negara di kawasan Amerika Selatan maupun Amerika Tengah, salah satunya Honduras.
Seorang migran tampak beristirahat di antara bebatuan di tengah perjalanannya menuju Amerika Serikat. 
Migrasi besar-besaran menuju Amerika Serikat ini bukan yang pertama kali terjadi. Pemerintah AS beberapa waktu lalu turun tangan terkait gelombang migrasi warga dari Haiti. Sebanyak 2.334 orang dideportasi AS ke negara asalnya. 
Tindakan itu dilakukan pemerintah AS karena ribuan orang itu dilaporkan sebagai migran ilegal. Patroli besar-besaran di perbatasan Amerika Serikat pun dilakukan untuk mencegah gelombang migrasi ilegal. Meski begitu, patroli itu mendapat kecaman dari dunia internasional terlebih setelah foto-foto mengerikan yang mengungkap perlakuan kejam penjaga perbatasan AS terhadap para migran Haiti mencuat ke publik.
Sementara itu, gelombang migrasi besar-besaran warga dari berbagai negara di kawasan Amerika Selatan dan Amerika Tengah yang hendak masuk AS masih terus berlangsung. Ada berbagai faktor yang memicu para migran memilih meninggalkan negara asal mereka, di antaranya kondisi politik yang tak menentu, bencana maupun konflik di daerahnya, hingga sulitnya membangun kehidupan yang layak sehingga mereka pun memilih untuk menuju Amerika Serikat demi kehidupan yang lebih baik.