Geng Bersenjata Makin Marak di Haiti

Perdana Menteri Ariel Henry mencoba memimpin upacara memperingati kematian salah satu pendiri Haiti. Delegasi Henry disambut rentetan tembakan yang memaksa pejabat pemerintah mundur.   

Insiden ini menjadi salah satu tanda menguatnya pengaruh geng-geng bersenjata di negara Karibia itu.  

Henry menggelar upacara di Museum Nasional Haiti di Port-au-Prince untuk memperingati kematian Jean-Jacques Dessalines yang memproklamirkan kemerdekaan Haiti dari Prancis pada 1804.  

Selama bertahun-tahun pemerintah kesulitan menggelar acara tersebut karena adanya koalisi geng yang dikenal G9. Kelompok yang dipimpin mantan petugas polisi Jimmy Cherizier alias Barbecue.  

Aktivis hak asasi manusia Pierre Esperance mengatakan sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise bulan Juli lalu dan disusul gempa bumi bulan Agustus, geng-geng kriminal semakin nyaman melakukan tindak kejahatan di luar daerah kekuasaan mereka.  

Organisasi Kristen, Christian Aid Ministries mengatakan 16 warga AS dan satu warga Kanada diculik saat sedang mengunjungi sebuah panti yatim-piatu. Pakar keamanan menduga geng yang dikenal 400 Mawazo terlibat dalam penculikan ini.  

Mereka menguasai Croix-des-Bouquets, sebuah komune sekitar 13 kilometer dari Ibukota Port-au-Prince.   

Pada April lalu, lima pendeta dan dua suster termasuk dua warga Prancis diculik di  Croix-des-Bouquets.  

Angka sebenarnya dapat jauh lebih tinggi sebab banyak warga Haiti yang enggan melaporkannya. Takut dengan pembalasan geng tersebut.  

Perdana Menteri Ariel Henry mencoba memimpin upacara memperingati kematian salah satu pendiri Haiti. Delegasi Henry disambut rentetan tembakan yang memaksa pejabat pemerintah mundur.   
Insiden ini menjadi salah satu tanda menguatnya pengaruh geng-geng bersenjata di negara Karibia itu.  
Henry menggelar upacara di Museum Nasional Haiti di Port-au-Prince untuk memperingati kematian Jean-Jacques Dessalines yang memproklamirkan kemerdekaan Haiti dari Prancis pada 1804.  
Selama bertahun-tahun pemerintah kesulitan menggelar acara tersebut karena adanya koalisi geng yang dikenal G9. Kelompok yang dipimpin mantan petugas polisi Jimmy Cherizier alias Barbecue.  
Aktivis hak asasi manusia Pierre Esperance mengatakan sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise bulan Juli lalu dan disusul gempa bumi bulan Agustus, geng-geng kriminal semakin nyaman melakukan tindak kejahatan di luar daerah kekuasaan mereka.  
Organisasi Kristen, Christian Aid Ministries mengatakan 16 warga AS dan satu warga Kanada diculik saat sedang mengunjungi sebuah panti yatim-piatu. Pakar keamanan menduga geng yang dikenal 400 Mawazo terlibat dalam penculikan ini.  
Mereka menguasai Croix-des-Bouquets, sebuah komune sekitar 13 kilometer dari Ibukota Port-au-Prince.   
Pada April lalu, lima pendeta dan dua suster termasuk dua warga Prancis diculik di  Croix-des-Bouquets.  
Angka sebenarnya dapat jauh lebih tinggi sebab banyak warga Haiti yang enggan melaporkannya. Takut dengan pembalasan geng tersebut.