Kapal Perang Terbesar Australia TIba di Jakarta

Berdasarkan pantauan Detikcom HMAS Canberra diiringi dua kapal saat memasuki pelabuhan tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Kedatangan kapal juga disambut marching band dari pasukan Angkatan Laut Indonesia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny William, bahwa kunjungan kapal HMAS Canberra ini merupakan bagian dari agenda Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2021. Menurutnya, IPE 2021 digelar untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.
Kehadiran HMAS Canberra di Jakarta untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, bantuan kemanusiaan. Menurutnya, Indonesia dan Australia sudah memiliki hubungan diplomasi yang kuat, salah satunya terlihat saat Canberra mengirim bantuan ketika KRI Nanggala tenggelam.
Senada dengan William, Atase Angkatan Laut Australia untuk Indonesia, Rod Griffith, mengungkapkan bahwa kehadiran kapal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kerja sama seluruh angkatan bersenjata kedua negara. Karena IPE 21 meningkatkan kerja sama bukan Angkatan Laut saja, tapi semua angkatan bersenjata dari dua negara.
Selain itu, Griffith juga mengatakan bahwa Indonesia dan Australia akan menggelar pelatihan kapal perang bersama di Surabaya pada 29 Oktober-3 November mendatang. Indonesia merupakan negara terakhir yang dikunjungi HMAS Canberra. Sebelumnya, awak kapal sudah ke negara di Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina, Singapura, dan Kamboja.
Perlu diketahui HMAS Canberra merupakan kapal landing helicopter dock (LHD) dan aset Pemulihan Bencana dan Kemanusiaan yang paling mumpuni di AL Australia. Kapal ini memiliki berat 27 ribu ton dengan panjang 230 meter.
Kapal ini dirancang untuk memberikan bantuan medis dan kemanusiaan selama keadaan darurat di kawasanDi HMAS Canberra terdapat satu rumah sakit berkapasitas 40 tempat tidur, ruang operasi, dek penerbangan yang mencapai 200 meter, dan kapasitas penyimpanan hingga 7 ribu ton kargo.
Pada 2019, kapal ini juga pernah mengunjungi Indonesia dengan tujuan yang sama, meningkatkan kerja sama kawasan. 
Saat itu, awak jurnalis  berkesempatan masuk dan berkeliling di dalam kapal.
Tetapi kali ini karena  pandemi COVID-19 masih belum pulih, safari kapal hanya dilakukan virtual.
Berdasarkan pantauan Detikcom HMAS Canberra diiringi dua kapal saat memasuki pelabuhan tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Kedatangan kapal juga disambut marching band dari pasukan Angkatan Laut Indonesia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny William, bahwa kunjungan kapal HMAS Canberra ini merupakan bagian dari agenda Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2021. Menurutnya, IPE 2021 digelar untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.
Kehadiran HMAS Canberra di Jakarta untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, bantuan kemanusiaan. Menurutnya, Indonesia dan Australia sudah memiliki hubungan diplomasi yang kuat, salah satunya terlihat saat Canberra mengirim bantuan ketika KRI Nanggala tenggelam.
Senada dengan William, Atase Angkatan Laut Australia untuk Indonesia, Rod Griffith, mengungkapkan bahwa kehadiran kapal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kerja sama seluruh angkatan bersenjata kedua negara. Karena IPE 21 meningkatkan kerja sama bukan Angkatan Laut saja, tapi semua angkatan bersenjata dari dua negara.
Selain itu, Griffith juga mengatakan bahwa Indonesia dan Australia akan menggelar pelatihan kapal perang bersama di Surabaya pada 29 Oktober-3 November mendatang. Indonesia merupakan negara terakhir yang dikunjungi HMAS Canberra. Sebelumnya, awak kapal sudah ke negara di Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina, Singapura, dan Kamboja.
Perlu diketahui HMAS Canberra merupakan kapal landing helicopter dock (LHD) dan aset Pemulihan Bencana dan Kemanusiaan yang paling mumpuni di AL Australia. Kapal ini memiliki berat 27 ribu ton dengan panjang 230 meter.
Kapal ini dirancang untuk memberikan bantuan medis dan kemanusiaan selama keadaan darurat di kawasanDi HMAS Canberra terdapat satu rumah sakit berkapasitas 40 tempat tidur, ruang operasi, dek penerbangan yang mencapai 200 meter, dan kapasitas penyimpanan hingga 7 ribu ton kargo.
Pada 2019, kapal ini juga pernah mengunjungi Indonesia dengan tujuan yang sama, meningkatkan kerja sama kawasan. 
Saat itu, awak jurnalis  berkesempatan masuk dan berkeliling di dalam kapal.
Tetapi kali ini karena  pandemi COVID-19 masih belum pulih, safari kapal hanya dilakukan virtual.