Sejumlah pekerja mengerjakan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/10/2021).
Saat ini pengerjaan proyek revitalisasi terus dikebut oleh tim konstruksi revitalisasi TIM.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, progres revitalisasi tahap 1 Taman Ismail Marzuki (TIM) sudah mencapai 98 persen.
Pembangunan yang kini sudah rampung adalah gedung panjang di sisi utara TIM yang merupakan perpustakaan dan wisma seni.
Gedung yang berasitektur seperti rumah panggung ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu bagian fasad yang unik yang terinspirasi dari lagu Rayuan Pulai Kelapa.
Fasad atau lapisan dinding luarnya diukir dari tangga nada lagu "Rayuan Pulau Kelapa" karya Ismail Marzuki.
Selain itu gedung dengan tingkat 14 itu terletak di dekat Jalan Raya Cikini dan diyakini akan menjadi spot favorit masyarakat Jakarta untuk menikmati wajah baru Taman Ismail Marzuki.
Selain itu Masjid Amir Hamzah di kawasan TIM dengan bentuk unik telah siap digunakan.
Perlu diketahui Taman Ismail Marzuki dikenal sebagai area berkumpulnya para seniman menuangkan pikiran dan ekspresinya.
Taman Ismail Marzuki tak jauh dengan gedung-gedung bersejarah yang berada di Cikini. Dari Gedung Joang 45 ke Taman Ismail Marzuki, hanya membutuhkan 10 menit dengan berjalan kaki.
Pihak Pemprov DKI Jakarta ingin agar TIM bersolek menjadi pusat budaya dan edukasi. Menjadi surga bagi para seniman dan mengembalikan fungsi TIM sebagaimana mestinya.
Revitalisasi ini akan menambah beragam fungsi yang sebelumnya tidak ada dan mengembalikan apa yang sebelumnya sudah ada namun hilang dimakan zaman.
Area kosong yang berada di selatan Masjid Amir Hamzah akan dibuat sebagai teater halaman di saat musim panas tiba, dan bisa menjadi penampungan air di saat musim hujan datang.
Fasilitas utama yang menjadi paling mencolok saat ini adalah gedung parkir yang langsung berhadapan dengan Jalan Cikini Raya.
Selain gedung parkir, gedung menjulang tinggi di sisi utara sebagai Gedung Perpustakaan dan Wisma Seni terlihat menjadi gedung yang paling baru.
Fasilitas ketiga adalah Planetarium dan Pusat Pelatihan Seni. Di antara semua bangunan yang berdiri di TIM, Planetarium adalah bangunan yang paling tua dan berstatus sebagai cagar budaya.
Hamparan rumput hijau yang menanjak menjadi atap gedung parkir sekaligus menjadi ruang terbuka publik yang bisa dinikmati siapapun.