Fenomena Jakarta Tanpa Bayangan Tidak Terlihat Sempurna

Fenomena alam Jakarta Tanpa Bayangan terjadi pada hari ini jam 11.39 WIB.
Tetapi fakta dilapangan tanpa bayangan itu tidak terlalu terlihat di Jakarta.
Pantauan di lapangan masih terdapat bayangan di sekitar jalan.
Selain itu matahari terlihat cukup terang dan kadang mendung juga.
Hari Tanpa Bayangan Matahari adalah hari ketika posisi matahari berada tegak lurus 90 derajat saat lewat di atas Indonesia.
Biasanya, Matahari tidak pernah benar-benar tegak lurus karena faktor rotasi bumi.
Tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda tegak tak berongga di tengah hari saat Hari Tanpa Bayangan.
Hal itu disampaikan peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, dikutip dari situs LAPAN.
Indonesia mengalami fenomena alam unik ini dua kali dalam setahun.
Pada bulan ini, fenomena tersebut sudah terjadi sejak 6 September 2021 dan masih akan berlangsung hingga 21 Oktober mendatang.
Sebelumnya, fenomena serupa sudah terjadi di akhir Februari hingga awal April 2021 lalu.
Hari Tanpa Bayangan ini dapat diamati dengan cara yang sederhana. Caranya, adalah meletakkan benda tegak atau mengamati benda tegak lurus seperti tiang bendera, botol air mineral, tiang net voli atau bulutangkis.
Untuk kota-kota lain jangan khawatir, masih ada gilirannya sesuai jadwal. Tapi di Jakarta, fenomena itu tidak terlihat sempurna.
Fenomena alam Jakarta Tanpa Bayangan terjadi pada hari ini jam 11.39 WIB.
Tetapi fakta dilapangan tanpa bayangan itu tidak terlalu terlihat di Jakarta.
Pantauan di lapangan masih terdapat bayangan di sekitar jalan.
Selain itu matahari terlihat cukup terang dan kadang mendung juga.
Hari Tanpa Bayangan Matahari adalah hari ketika posisi matahari berada tegak lurus 90 derajat saat lewat di atas Indonesia.
Biasanya, Matahari tidak pernah benar-benar tegak lurus karena faktor rotasi bumi.
Tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda tegak tak berongga di tengah hari saat Hari Tanpa Bayangan.
Hal itu disampaikan peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, dikutip dari situs LAPAN.
Indonesia mengalami fenomena alam unik ini dua kali dalam setahun.
Pada bulan ini, fenomena tersebut sudah terjadi sejak 6 September 2021 dan masih akan berlangsung hingga 21 Oktober mendatang.
Sebelumnya, fenomena serupa sudah terjadi di akhir Februari hingga awal April 2021 lalu.
Hari Tanpa Bayangan ini dapat diamati dengan cara yang sederhana. Caranya, adalah meletakkan benda tegak atau mengamati benda tegak lurus seperti tiang bendera, botol air mineral, tiang net voli atau bulutangkis.
Untuk kota-kota lain jangan khawatir, masih ada gilirannya sesuai jadwal. Tapi di Jakarta, fenomena itu tidak terlihat sempurna.