Dari Sini Generasi Unggulan Anak Bangsa Tercipta

Pada pagi hari yang cerah, siswa dan siswi kelas unggulan dari program beasiswa PT Timah Tbk ini bersiap menaiki sepeda untuk menuju ke sekolah mereka di SMA 1 Pemali, Kepulauan Bangka. Mereka semua menjadi anak-anak asrama yang secara keseluruhannya dibiayai oleh PT Timah.

Mereka menetap di kawasan Timah Learning Center yang menjadi asrama bagi seluruh penerima beasiswa tersebut. Sementara untuk pembelajarannya secara akademik tetap dilaksanakan di SMAN 1 Pemali, Kepulauan Bangka Belitung.

Jarak dari asrama ke sekolah hanya memakan waktu kurang lebih 5-10 menit saja menggunakan sepeda. Memang tak mudah untuk mendapatkan kesempatan emas mengembangkan diri dan kemampuan disini. Pasalnya para peserta yang ingin masuk harus melewati serangkaian tes dan kouta yang diberikan di setiap angkatan.

Menurut salah satu pengajar di SMA 1 Pemali yang merangkap jadi Humas Sekolah dan Asrama, Dani Ahmad Marufin, dalam setiap tahun penerimaan siswa-siswi hanya berkisar 36-40 siswa dari berbagai daerah di sekitar Kepulauan Bangka Belitung dan Kepri.

Hal inilah yang membuat para peserta harus bersaing secara kompetitif untuk mendapatkan kesempatan ini. Mereka nantinya akan tinggal di asrama dan bisa bertemu dengan banyak teman dari berbagai daerah, biaya sekolah pun seluruhnya ditanggung oleh PT Timah. Bagi mereka penerima program kelas beasiswa PT Timah Tbk nantinya tak hanya mendapatkan pendidikan secara akademik, tapi juga dilatih soft skill dan pengembangan kemampuan melalui kegiatan di asrama.

Selain itu, para siswa ini juga nantinya akan dilatih untuk public speaking, banyak pengalaman baru yang akan didapatinya selama menjadi bagian dari penerima kelas beasiswa PT Timah. Orang-orang yang ada disini juga semua punya semangat belajar yang tinggi. Beragam program yang ada disini juga sangat membantu siswa-siswa berprestasi di luar sana yang dengan keterbatasan ekonomi bisa tersalurkan. Program belajar yang efektif, dan penanaman soal karakter.

Menjalani pendidikan selama 3 tahun di asrama dan di sekolah membuat siswa memiliki banyak pengalaman baru, menjadi lebih termotivasi dalam menggapai cita-citanya. Di sini bukan hanya sekadar sekolah gratis, tapi juga membentuk kepribadian, karakter, banyak hal baru yang membuat dirinya harus terus termotivasi.

Baginya, dikelilingi orang-orang dengan berbagai semangat, keinginan untuk maju menjadi energi baru yang menjadi motivasi untuk dirinya lebih baik lagi.
Selain itu, di tempat ini juga kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru di luar akademik melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan di asrama. Sehingga, nantinya dapat meningkatkan pengetahuannya.

PT Timah Tbk memberikan kesempatan bagi para pelajar di wilayah operasional perusahaan untuk mengenyam pendidikan gratis pada jenjang SMA yang dilaksanakan dengan sistem asrama. Pembelajaran akademik dilaksanakan di SMAN 1 Pemali sedangkan asrama dilaksanakan di Kawasan Timah Learning Center.

Meski mereka semua dari daerah tertinggal, siswa-siswai yang ada disini semua tak hanya terampil dalam hal akademik, melainkan memiliki keunggulan atau prestasi diluar akademik.

Seperti yang diceritakan oleh Debby Alexandra ini salah satunya. Ia pun memiliki latar belakang dari keluarga kurang mampu tapi memiliki akademik yang bagus. Semangat juang Debby untuk terus bangkit dan maju pun dibuktikannya disini.

Dara cantik kelahiran 11 Mei 2005 ini juga memiliki segudang prestasi akademik yakni Juara 2 Umum Kelas 8 (SMP), Juara 3 Umum Kelas 9 (SMP) dan juga pernah menjuarai lomba Melukis di Tudung Saji saat dirinya masih duduk dibangku SMP.

Debby menjadi salah satu anak Broken Home yang harus berpisah dengan Ibu nya dan tinggal berdua dengan sang ayah sejak dirinya duduk di bangku kelas 1 SD. Sulung dari dua bersaudara ini memiliki Ayah yang hanya bekerja serabutan dan tak memiliki penghasilan tetap. Meskipun dengan latar belakang keluarga yang tidak utuh, Debby tetap bertekad dengan sungguh-sungguh untuk menjadi orang yang berhasil dan sukses. Kelak, ia akan membuktikan dan mencari serta ingin bertemu dengan Ibunya yang telah meninggalkan dirinya dan sang Ayah sejak kecil.

Atau ada juga seperti Arya Farhansyah Gulo asal Bangka Barat. Anak kedua dari tiga bersaudara itu kini menjadi siswa XII MIPA 1 di SMA 1 Pemali. Ia pun bercita-cita ingin menjadi seperti BJ Habibie. Meskipun Arya hanya seorang anak dari Ayah yang bekerja sebagai buruh harian dan ibunya sebagai guru honorer. Keadaan yang sangat sederhana ini tidak menyurutkan semangat Arya untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin. 

Pria kelahiran 28 April 2004 ini juga cukup berprestasi dan pernah Juara 1 LCC Fisika se-provinsi (2019), Juara 2 KSNK Astronomi (2020), Juara 1 KSNK Astronomi (2021) dan menjadi Paskibraka Bangka (2021) serta pernah didapuk menjadi Duta Anak Bangka (2020).

Sebagai informasi, detikcom bersama MIND ID mengadakan program Jelajah Tambang berisi ekspedisi ke daerah pertambangan Indonesia. detikcom menyambangi kota-kota industri tambang di Indonesia untuk memotret secara lengkap bagaimana kehidupan masyarakat dan daerah penghasil mineral serta bagaimana pengolahannya.Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/jelajahtambang.

Pada pagi hari yang cerah, siswa dan siswi kelas unggulan dari program beasiswa PT Timah Tbk ini bersiap menaiki sepeda untuk menuju ke sekolah mereka di SMA 1 Pemali, Kepulauan Bangka. Mereka semua menjadi anak-anak asrama yang secara keseluruhannya dibiayai oleh PT Timah.
Mereka menetap di kawasan Timah Learning Center yang menjadi asrama bagi seluruh penerima beasiswa tersebut. Sementara untuk pembelajarannya secara akademik tetap dilaksanakan di SMAN 1 Pemali, Kepulauan Bangka Belitung.
Jarak dari asrama ke sekolah hanya memakan waktu kurang lebih 5-10 menit saja menggunakan sepeda. Memang tak mudah untuk mendapatkan kesempatan emas mengembangkan diri dan kemampuan disini. Pasalnya para peserta yang ingin masuk harus melewati serangkaian tes dan kouta yang diberikan di setiap angkatan.
Menurut salah satu pengajar di SMA 1 Pemali yang merangkap jadi Humas Sekolah dan Asrama, Dani Ahmad Marufin, dalam setiap tahun penerimaan siswa-siswi hanya berkisar 36-40 siswa dari berbagai daerah di sekitar Kepulauan Bangka Belitung dan Kepri.
Hal inilah yang membuat para peserta harus bersaing secara kompetitif untuk mendapatkan kesempatan ini. Mereka nantinya akan tinggal di asrama dan bisa bertemu dengan banyak teman dari berbagai daerah, biaya sekolah pun seluruhnya ditanggung oleh PT Timah. Bagi mereka penerima program kelas beasiswa PT Timah Tbk nantinya tak hanya mendapatkan pendidikan secara akademik, tapi juga dilatih soft skill dan pengembangan kemampuan melalui kegiatan di asrama.
Selain itu, para siswa ini juga nantinya akan dilatih untuk public speaking, banyak pengalaman baru yang akan didapatinya selama menjadi bagian dari penerima kelas beasiswa PT Timah. Orang-orang yang ada disini juga semua punya semangat belajar yang tinggi. Beragam program yang ada disini juga sangat membantu siswa-siswa berprestasi di luar sana yang dengan keterbatasan ekonomi bisa tersalurkan. Program belajar yang efektif, dan penanaman soal karakter.
Menjalani pendidikan selama 3 tahun di asrama dan di sekolah membuat siswa memiliki banyak pengalaman baru, menjadi lebih termotivasi dalam menggapai cita-citanya. Di sini bukan hanya sekadar sekolah gratis, tapi juga membentuk kepribadian, karakter, banyak hal baru yang membuat dirinya harus terus termotivasi.
Baginya, dikelilingi orang-orang dengan berbagai semangat, keinginan untuk maju menjadi energi baru yang menjadi motivasi untuk dirinya lebih baik lagi.Selain itu, di tempat ini juga kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru di luar akademik melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan di asrama. Sehingga, nantinya dapat meningkatkan pengetahuannya.
PT Timah Tbk memberikan kesempatan bagi para pelajar di wilayah operasional perusahaan untuk mengenyam pendidikan gratis pada jenjang SMA yang dilaksanakan dengan sistem asrama. Pembelajaran akademik dilaksanakan di SMAN 1 Pemali sedangkan asrama dilaksanakan di Kawasan Timah Learning Center.
Meski mereka semua dari daerah tertinggal, siswa-siswai yang ada disini semua tak hanya terampil dalam hal akademik, melainkan memiliki keunggulan atau prestasi diluar akademik.
Seperti yang diceritakan oleh Debby Alexandra ini salah satunya. Ia pun memiliki latar belakang dari keluarga kurang mampu tapi memiliki akademik yang bagus. Semangat juang Debby untuk terus bangkit dan maju pun dibuktikannya disini.
Dara cantik kelahiran 11 Mei 2005 ini juga memiliki segudang prestasi akademik yakni Juara 2 Umum Kelas 8 (SMP), Juara 3 Umum Kelas 9 (SMP) dan juga pernah menjuarai lomba Melukis di Tudung Saji saat dirinya masih duduk dibangku SMP.
Debby menjadi salah satu anak Broken Home yang harus berpisah dengan Ibu nya dan tinggal berdua dengan sang ayah sejak dirinya duduk di bangku kelas 1 SD. Sulung dari dua bersaudara ini memiliki Ayah yang hanya bekerja serabutan dan tak memiliki penghasilan tetap. Meskipun dengan latar belakang keluarga yang tidak utuh, Debby tetap bertekad dengan sungguh-sungguh untuk menjadi orang yang berhasil dan sukses. Kelak, ia akan membuktikan dan mencari serta ingin bertemu dengan Ibunya yang telah meninggalkan dirinya dan sang Ayah sejak kecil.
Atau ada juga seperti Arya Farhansyah Gulo asal Bangka Barat. Anak kedua dari tiga bersaudara itu kini menjadi siswa XII MIPA 1 di SMA 1 Pemali. Ia pun bercita-cita ingin menjadi seperti BJ Habibie. Meskipun Arya hanya seorang anak dari Ayah yang bekerja sebagai buruh harian dan ibunya sebagai guru honorer. Keadaan yang sangat sederhana ini tidak menyurutkan semangat Arya untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin. 
Pria kelahiran 28 April 2004 ini juga cukup berprestasi dan pernah Juara 1 LCC Fisika se-provinsi (2019), Juara 2 KSNK Astronomi (2020), Juara 1 KSNK Astronomi (2021) dan menjadi Paskibraka Bangka (2021) serta pernah didapuk menjadi Duta Anak Bangka (2020).
Sebagai informasi, detikcom bersama MIND ID mengadakan program Jelajah Tambang berisi ekspedisi ke daerah pertambangan Indonesia. detikcom menyambangi kota-kota industri tambang di Indonesia untuk memotret secara lengkap bagaimana kehidupan masyarakat dan daerah penghasil mineral serta bagaimana pengolahannya.Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/jelajahtambang.