Aksi Guru dan Anak-anak di Afghanistan Tuntut Kesetaraan Pendidikan

Sejumlah guru dan anak-anak menggelar aksi menuntut hak dan kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan dan anak perempuan di sebuah sekolah yang ada di kawasan Kabul, Afghanistan, Selasa (5/10/2021) waktu setempat.

Aksi yang digelar bertepatan dengan Hari Guru Nasional di Afghanistan itu dilakukan sebagai upaya untuk menyuarakan aspirasi mereka usai Taliban menguasai Afghanistan.

Seperti diketahui, kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan mencuri perhatian dunia. Tak sedikit kalangan internasional yang menyoroti langkah dan kebijakan Taliban terkait pemenuhan hak dan kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan.

Sementara itu, beberapa bulan lalu Taliban mengizinkan perempuan di Afghanistan kembali menempuh pendidikan dengan sejumlah persyaratan seperti memisahkan ruang kelas berdasarkan gender serta mewajibkan para pelajar perempuan memakai pakaian yang telah ditentukan Taliban.

Diketahui, sejumlah anak perempuan di beberapa wilayah Afghanistan telah kembali bersekolah. Khususnya pada sekolah dasar, dengan kelas-kelas yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.

Sementara itu, kekhawatiran tetap dirasakan oleh para siswi sekolah menengah di Afghanistan. Mereka mengaku cemas menanti tanpa kejelasan soal apakah mereka bisa melanjutkan pendidikan mereka.

Langkah Taliban terkait pendidikan anak perempuan di Afghanistan ini pun menuai sorotan dari berbagai negara dan kelompok internasional. Qatar bahkan mengatakan langkah Taliban pada pendidikan anak perempuan di Afghanistan 'sangat mengecewakan' dan 'langkah mundur'. Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani meminta Taliban untuk melihat ke Doha bagaimana menjalankan sistem Islam. Diketahui, Sudah hampir dua minggu sejak anak perempuan dilarang pergi ke sekolah menengah, dan demonstrasi terisolasi yang dipimpin oleh perempuan telah pecah di seluruh Afghanistan dalam beberapa hari terakhir.

Sejumlah guru dan anak-anak menggelar aksi menuntut hak dan kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan dan anak perempuan di sebuah sekolah yang ada di kawasan Kabul, Afghanistan, Selasa (5/10/2021) waktu setempat.
Aksi yang digelar bertepatan dengan Hari Guru Nasional di Afghanistan itu dilakukan sebagai upaya untuk menyuarakan aspirasi mereka usai Taliban menguasai Afghanistan.
Seperti diketahui, kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan mencuri perhatian dunia. Tak sedikit kalangan internasional yang menyoroti langkah dan kebijakan Taliban terkait pemenuhan hak dan kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan.
Sementara itu, beberapa bulan lalu Taliban mengizinkan perempuan di Afghanistan kembali menempuh pendidikan dengan sejumlah persyaratan seperti memisahkan ruang kelas berdasarkan gender serta mewajibkan para pelajar perempuan memakai pakaian yang telah ditentukan Taliban.
Diketahui, sejumlah anak perempuan di beberapa wilayah Afghanistan telah kembali bersekolah. Khususnya pada sekolah dasar, dengan kelas-kelas yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.
Sementara itu, kekhawatiran tetap dirasakan oleh para siswi sekolah menengah di Afghanistan. Mereka mengaku cemas menanti tanpa kejelasan soal apakah mereka bisa melanjutkan pendidikan mereka.
Langkah Taliban terkait pendidikan anak perempuan di Afghanistan ini pun menuai sorotan dari berbagai negara dan kelompok internasional. Qatar bahkan mengatakan langkah Taliban pada pendidikan anak perempuan di Afghanistan sangat mengecewakan dan langkah mundur. Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani meminta Taliban untuk melihat ke Doha bagaimana menjalankan sistem Islam. Diketahui, Sudah hampir dua minggu sejak anak perempuan dilarang pergi ke sekolah menengah, dan demonstrasi terisolasi yang dipimpin oleh perempuan telah pecah di seluruh Afghanistan dalam beberapa hari terakhir.