Mayat Penculik yang Digantung Taliban Jadi Tontonan di Afghanistan

Sejumlah warga berdatangan ke alun-alun Kota Herat untuk melihat mayat penculik yang digantung Taliban menggunakan crane, Sabtu (25/9/2021) waktu setempat.
Diketahui, Taliban menggantung empat mayat penculik di Kota Herat, Afghanistan. Aksi itu sontak menggegerkan warga di negara tersebut dan publik internasional. Sadar menjadi sorotan dunia, Taliban pun buka suara terkait aksi mengerikan tersebut. Kelompok itu mengatakan tindakan tersebut dilakukan agar jadi pelajaran bahwa penculik dan pelaku kriminal tidak akan ditoleransi oleh Taliban.
Seperti dilansir AFP, Minggu (26/9/2021) Wakil Gubernur Provinsi Herat yang berada di bawah pimpinan Taliban, Mawlawi Shir Ahmad Muhajir mengatakan, mayat para pria itu dipamerkan di berbagai tempat umum pada hari yang sama dengan pembunuhan untuk memberi "pelajaran" bahwa penculikan tidak akan ditoleransi.
Muhajir menjelaskan bahwa pasukan keamanan Taliban diberitahu telah terjadi penculikan seorang pengusaha dan putranya pada Sabtu (26/9). Baku tembak antara pelaku penculikan dan Taliban tak terelakkan. Muhajir menambahkan bahwa sebelum insiden hari Sabtu telah terjadi penculikan lain di kota itu. Saat itu Taliban menyelamatkan seorang anak laki-laki.
Sementara itu, aksi gantung mayat di Herat jadi hukuman publik paling terkenal sejak Taliban berkuasa bulan lalu. Ini mengisyaratkan tanda bahwa kelompok garis keras Islam itu akan mengadopsi tindakan menakutkan yang serupa dengan pemerintahan mereka sebelumnya dari 1996 hingga 2001 lalu.
Sejumlah warga berdatangan ke alun-alun Kota Herat untuk melihat mayat penculik yang digantung Taliban menggunakan crane, Sabtu (25/9/2021) waktu setempat.
Diketahui, Taliban menggantung empat mayat penculik di Kota Herat, Afghanistan. Aksi itu sontak menggegerkan warga di negara tersebut dan publik internasional. Sadar menjadi sorotan dunia, Taliban pun buka suara terkait aksi mengerikan tersebut. Kelompok itu mengatakan tindakan tersebut dilakukan agar jadi pelajaran bahwa penculik dan pelaku kriminal tidak akan ditoleransi oleh Taliban.
Seperti dilansir AFP, Minggu (26/9/2021) Wakil Gubernur Provinsi Herat yang berada di bawah pimpinan Taliban, Mawlawi Shir Ahmad Muhajir mengatakan, mayat para pria itu dipamerkan di berbagai tempat umum pada hari yang sama dengan pembunuhan untuk memberi pelajaran bahwa penculikan tidak akan ditoleransi.
Muhajir menjelaskan bahwa pasukan keamanan Taliban diberitahu telah terjadi penculikan seorang pengusaha dan putranya pada Sabtu (26/9). Baku tembak antara pelaku penculikan dan Taliban tak terelakkan. Muhajir menambahkan bahwa sebelum insiden hari Sabtu telah terjadi penculikan lain di kota itu. Saat itu Taliban menyelamatkan seorang anak laki-laki.
Sementara itu, aksi gantung mayat di Herat jadi hukuman publik paling terkenal sejak Taliban berkuasa bulan lalu. Ini mengisyaratkan tanda bahwa kelompok garis keras Islam itu akan mengadopsi tindakan menakutkan yang serupa dengan pemerintahan mereka sebelumnya dari 1996 hingga 2001 lalu.