Melihat Tradisi Ruwatan Sungai di Karawang

Meski terik matahari begitu menyengat, puluhan anggota dari Forum Daerah Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga dari Karawang melaksanakan tradisi ruwatan sungai di Bendungan Barugbug, Kecamatan Jatisari, Karawang, Rabu (20/9/2021). Ruwatan tersebut dilakukan di bibir  Sungai Cilamaya yang mengering.

Memanjatkan do'a, menyiapkan sesajian dan melarungkannya di aliran sungai. Begitulah ringkasan tradisi ruwatan sungai yang digelar para aktivis di Karawang.

Diiringi deru air yang berasal dari Bendungan Barugbug tarian ritual khusus (ritus) yang dimainkan penari tradisi menambah nilai sakral ruwatan.

Puja-puji ritus dikumandangkan oleh dua penari. Sementara alunan dari alat tradisional serupa gamelan, dan suara terompet dimainkan oleh seorang penabuh.

Ketua Presidium Fordas Cilamaya Berbunga, Muslim Hafidz mengatakan ruwatan ini merupakan bentuk nilai budaya yang perlu dilestarikan.

Pemilihan Bendungan Barugbug sebagai lokasi ruwatan karena merupakan pertemuan dua sungai. Diharapkan, dengan ruwatan ini bisa menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelestarian sungai.

Meski terik matahari begitu menyengat, puluhan anggota dari Forum Daerah Sungai (Fordas) Cilamaya Berbunga dari Karawang melaksanakan tradisi ruwatan sungai di Bendungan Barugbug, Kecamatan Jatisari, Karawang, Rabu (20/9/2021). Ruwatan tersebut dilakukan di bibir  Sungai Cilamaya yang mengering.
Memanjatkan doa, menyiapkan sesajian dan melarungkannya di aliran sungai. Begitulah ringkasan tradisi ruwatan sungai yang digelar para aktivis di Karawang.
Diiringi deru air yang berasal dari Bendungan Barugbug tarian ritual khusus (ritus) yang dimainkan penari tradisi menambah nilai sakral ruwatan.
Puja-puji ritus dikumandangkan oleh dua penari. Sementara alunan dari alat tradisional serupa gamelan, dan suara terompet dimainkan oleh seorang penabuh.
Ketua Presidium Fordas Cilamaya Berbunga, Muslim Hafidz mengatakan ruwatan ini merupakan bentuk nilai budaya yang perlu dilestarikan.
Pemilihan Bendungan Barugbug sebagai lokasi ruwatan karena merupakan pertemuan dua sungai. Diharapkan, dengan ruwatan ini bisa menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelestarian sungai.