Seorang warga Haiti memaksa masuk ke pesawat untuk kembali ke AS usai dipulangkan ke negara asalnya, Selasa (21/9/2021) waktu setempat.
Seperti diketahui, pemerintah Amerika Serikat memulangkan para migran dari Haiti yang mencoba masuk AS dari Meksiko. Namun, setibanya di bandara Toussaint Louverture yang ada di Port-au-Prince, Ibu Kota Haiti, para migran nekat memaksa masuk ke pesawat yang sama untuk kembali ke Amerika Serikat.
Aksi itu pun sempat menimbulkan kegaduhan di kawasan landasan pacu bandara tersebut.
Polisi dan sejumlah petugas bandara pun bertindak untuk menghalangi para warga Haiti untuk kembali masuk ke pesawat.
Sebelumnya diberitakan, ribuan warga Haiti ramai-ramai meninggalkan negara asalnya untuk menuju ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Mereka pun menyeberangi sungai yang ada di perbatasan Meksiko-AS demi bisa menuju Negeri Paman Sam.
Sejumlah hal dinilai menjadi penyebab gelombang migrasi itu terjadi, di antaranya kondisi politik yang tak menentu imbas pembunuhan Presiden Jovenel Moise hingga gempa berkekuatan M 7,2 yang mengguncang negara itu beberapa waktu lalu.
Gelombang migrasi itu memicu polemik karena para migran Haiti tersebut dilaporkan hidup terlunta-lunta di Texas di bawah jembatan yang membentang di sungai Rio Grande.
Sementara itu, deportasi yang dilakukan AS tersebut memicu kemarahan para migran Haiti. Para migran pun melontarkan kemarahan mereka kepada Presiden AS Joe Biden. Sebelumnya deportasi migran Haiti sempat dihentikan sementara oleh Washington setelah gempa bumi dahsyat melanda negara Karibia itu bulan lalu.