Petani Tembakau Lereng Merapi-Merbabu Turun Gunung Mengejar Matahari

Para petani tembakau rajangan dari wilayah Kecamatan Musuk, Cepogo, Selo terpaksa harus membawa turun tembakau rajangan untuk mencari sinar matahari. Pasalnya, di wilayahnya sinar matahari kurang terik dan bahkan dalam tiga hari ini cuaca mendung dan turun hujan.  
Para petani dari lereng Gunung Merapi-Merbabu itu mencari tanah lapang di wilayah bawah. Sasarannya adalah wilayah Kabupaten Boyolali bagian bawah, antara lain seputar Komplek Kantore Terpadu Pemkab Boyolali hingga lapangan Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono.
Para petani turun gunung untuk mengeringkan tembakau rajangan miliknya. Salah satu lokasi untuk mengeringkan tembakai adalah lapangan sepakbola.
Sinar matahari yang panas diperlukan agar tembakau rajangan tersebut bisa kering dalam satu hari. Jika tidak, maka kualitas tembakau kurang bagus dan harganya juga rendah.
Tembakau rajangan itu sudah dijereng di widik atau anyaman bambu, sehingga sampai lokasi yang dituju tinggal menjemur saja.
Menurut petani, harga tembakau rajangan saat ini kurang bagus. Saat ini harganya hanya sekitar Rp 40.000/kg.
Sumarjo dan Yadi, petani tembakau dari Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, menurunkan tembakau dari mobil pikap untuk dijemur di tanah lapang, komplek kantor terpadu Pemkab Boyolali.
Tembakau rajangan itu harus kering dalam satu hari untuk mendapatkan kualitas yang bagus.
Para petani tembakau rajangan dari wilayah Kecamatan Musuk, Cepogo, Selo terpaksa harus membawa turun tembakau rajangan untuk mencari sinar matahari. Pasalnya, di wilayahnya sinar matahari kurang terik dan bahkan dalam tiga hari ini cuaca mendung dan turun hujan.  
Para petani dari lereng Gunung Merapi-Merbabu itu mencari tanah lapang di wilayah bawah. Sasarannya adalah wilayah Kabupaten Boyolali bagian bawah, antara lain seputar Komplek Kantore Terpadu Pemkab Boyolali hingga lapangan Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono.
Para petani turun gunung untuk mengeringkan tembakau rajangan miliknya. Salah satu lokasi untuk mengeringkan tembakai adalah lapangan sepakbola.
Sinar matahari yang panas diperlukan agar tembakau rajangan tersebut bisa kering dalam satu hari. Jika tidak, maka kualitas tembakau kurang bagus dan harganya juga rendah.
Tembakau rajangan itu sudah dijereng di widik atau anyaman bambu, sehingga sampai lokasi yang dituju tinggal menjemur saja.
Menurut petani, harga tembakau rajangan saat ini kurang bagus. Saat ini harganya hanya sekitar Rp 40.000/kg.
Sumarjo dan Yadi, petani tembakau dari Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, menurunkan tembakau dari mobil pikap untuk dijemur di tanah lapang, komplek kantor terpadu Pemkab Boyolali.
Tembakau rajangan itu harus kering dalam satu hari untuk mendapatkan kualitas yang bagus.