Mereka menuntut agar orang-orang yang ada di Afghanistan diselamatkan. Mereka melakukan aksi dengan duduk-duduk di halaman samping rusunawa dengan membentangkan poster berisi tuntutan.
Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya Wahyu Tri Wibowo mengaku aksi yang dilakukan pencari suaka WN Afghanistan ini merupakan sikap simpatik yang dilakukan. Sebab menurut mereka, kondisi negaranya sedang buruk.
Dia mengaku dari 244 pencari suaka asal Afghanistan ini berkeinginan agar keluarganya dipindahkan atau diungsikan. Sementara salah satu WN Afghanistan, M Hadi (25) mengaku pertemuan tadi tidak membawa sebuah keputusan. Dia mengaku beberapa hari ini tidak bisa komunikasi dengan keluarga di negaranya.
Sementara WN Afghanistan lain, Muhammad Zaki Masumi mengaku pada saat itu teroris taliban akan membunuh mereka, terutama sekarang. Taliban telah mengambil semuanya.
Menurutnya, mereka sejak tahun 2009/2010, 2011, 2012, 2013, 2014 sudah ada di sini (Indonesia). Namun sejak 2016 tidak ada proses untuk pengungsi Afghanistan di Surabaya terutama di Sidoarjo. Dari pantauan detikcom, ratusan pencari suaka itu pun tidak menemukan jalan keluar, meski sudah mendengarkan penjelasan dari UNHCR. Aksi mereka pun berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka masuk ke kamarnya masing-masing di Rusunawa Puspa Agro.