Ismail Sabri diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia pada hari Jumat (20/8) setelah menerima dukungan dari sebagian besar anggota parlemen. Terpilihnya Ismail Sabri menandai kembalinya partai UMNO ke pucuk kepemimpinan setelah kalah dalam pemilihan umum tahun 2018.
PM Ismail Sabri ke luar Istana Negara usai bertemu dengan raja. Pengawas Rumah Tangga Kerajaan untuk Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menetapkan penunjukan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan, menyusul pertemuan khusus keluarga kerajaan pada Jumat (20/8)
Ismail Sabri menggantikan Muyiddin Yassin yang mundur pada Senin (16/8) setelah 17 bulan menjabat, tapi kehilangan dukungan parlemen.
Mantan Wakil PM di pemerintahan Muhyiddin itu, saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden partai politik terbesar di Malaysia, Partai Organisasi Persatuan Melayu Nasional (UMNO), kunci utama koalisi yang memerintah selama enam dekade hingga kehilangan kekuasaan pada 2018, di tengah skandal mega korupsi 1MDB bernilai miliaran dolar AS.
Ismail Sabri (kiri) bersama Muyiddin dalam sebuah kesempatan (11/5/2020). UMNO mendapatkan kembali pijakan dalam kekuasaan sebagai mitra dalam pemerintahan terakhir. Kemenangan Ismail Sabri berarti UMNO kini telah merebut kembali jabatan tertinggi di negara itu tanpa pemilihan umum.