Melihat Puncak Prosesi Buka Luwur Makam Sunan Kudus

Prosesi puncak tradisi buka luwur makam Sunan Kudus pada 10 Muharram di tengah-tengah pandemi virus Corona atau COVID-19 berlangsung secara sederhana tapi tetap khidmat. Tamu undangan yang datang pun dibatasi jumlahnya, bahkan pejabat tidak diundang.
Pantauan di lokasi, Kamis (19/8/2021), proses pemasangan luwur (selambu) makam Sunan Kudus dilakukan secara terbatas dan tertutup untuk umum. Sedangkan pembagian nasi berkat masih dilakukan, tapi hanya warga tertentu.
Warga yang bisa antre mendapatkan nasi berkat acara buka luwur makam Sunan Kudus hanya yang memberi sedekah. Adapun untuk warga umum, nasi berkat atau nasi jangkrik dibagikan langsung di masing-masing desa. Meski demikian masih ada warga umum yang masih datang untuk mendapatkan nasi jangkrik. Bahkan mereka antre sejak pagi berharap agar mendapatkan nasi berkat tersebut.
Humas Panitia Buka Luwur Makam Sunan Kudus, Muhammad Kharis, mengatakan proses puncak buka luwur makam Sunan Kudus dilakukan secara terbatas dan sederhana. Tamu undangan pun dibatasi jumlahnya, bahkan pejabat di Kudus tidak diundang.
Kharis mengatakan inti proses buka luwur juga dilakukan dengan khidmat. Acara dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 09.00 WIB. Puncak buka luwur dibuka dengan pembacaan doa asyura, memasang luwur, hingga terakhir pembacaan doa tahlil.
Kharis mengatakan proses puncak buka luwur Makam Sunan Kudus sudah dimulai sejak 6 Muharram dan puncaknya hari ini 10 Muharram. Menurutnya untuk pembuatan luwur makam atau kelambu itu membutuhkan 1.500 meter kain luwur atau kain kafan. Adapun motif luwur tersebut meliputi melati, kompol, runduk banyu, wiru, dan langitan. Kharis menambahkan sedangkan untuk pembagian nasi berkat buka luwur ada dua macam. Disebutkan untuk antrean pembagian nasi berkat kepada masyarakat umum ditiadakan, karena memicu kerumunan. Total nasi berkat yang dibagikan ada sebanyak 24 ribu bungkus.