Dibayangi Taliban, Warga Ramai-ramai Tinggalkan Afghanistan

Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, ramai didatangi warga pada Sabtu (14/8/2021) waktu setempat. AP Photo/Rahmat Gul.
Mereka datang ke bandara untuk meninggalkan Afghanistan dan mencari suaka ke luar negeri di tengah ancaman gerilya kelompok Taliban yang kian dekat ke Ibu Kota Afghanistan. AP Photo/Rahmat Gul
Seperti diketahui, kelompok Taliban masih terus melakukan gerilya untuk menguasai berbagai daerah di Afghanistan. Taliban pun diketahui makin dekat ke Ibu Kota Afghanistan. AP Photo/Rahmat Gul
Terkait dengan gerilya kelompok Taloban, sejumlah negara pun memilih untuk mengevakuasi warganya dari Afghanistan. Salah satunya adalah Amerika Serikat. Tentara AS pun diterjunkan ke Kabul untuk melakukan evakuasi para pegawai kedutaan AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan yang bekerja untuk tentara AS, di tengah kian dekatnya Taliban ke ibu kota. AP Photo/Rahmat Gul
Diketahui kontingen awal tentara AS tiba di Afghanistan pada Jumat (13/8). Kedatangan mereka mendorong peningkatan operasi AS di tanah Afghanistan. Hingga pekan ini, hampir 4.200 orang masih bekerja di Kedutaan Besar AS di Kabul. AP Photo/Rahmat Gul
 
Selain itu, ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk AS selama 20 tahun --berprofesi sebagai penerjemah, pengemudi dan keluarganya-- berusaha untuk pergi sesegera mungkin, takut akan pembalasan Taliban. Mereka mencari visa imigran khusus (SIV) untuk bisa tinggal di Amerika Serikat. AP Photo/Rahmat Gul
 
Menurut perkiraan Pentagon, ada sekitar 30.000 orang yang perlu dievakuasi sebelum AS selesai menarik seluruh pasukannya di Afghanistan pada 31 Agustus, batas waktu yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden. AP Photo/Tameem Akghar
Presiden AS, Joe Biden juga mewanti-wanti Taliban agar tidak mengganggu proses evakuasi warga sipil di Afghanistan. Jika mengganggu, Biden mengancam akan mengirimkan 5 ribu tentara ke negara tersebut. Wanti-wanti dari Biden ini disampaikan usai gerilyawan Taliban merebut kota utama Mazar-i-Sharif di sisi utara Afghanistan dan melanjutkan perjalanan cepat mereka menuju Ibu Kota Kabul. Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berjanji pada hari Sabtu untuk tidak membiarkan "perang yang dipaksakan terhadap orang-orang menyebabkan lebih banyak kematian,". Dia juga mengatakan tengah berkonsultasi untuk mencoba membantu mengakhiri perang, tanpa memberikan rincian. AP Photo/Rahmat Gul
Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, ramai didatangi warga pada Sabtu (14/8/2021) waktu setempat. AP Photo/Rahmat Gul.
Mereka datang ke bandara untuk meninggalkan Afghanistan dan mencari suaka ke luar negeri di tengah ancaman gerilya kelompok Taliban yang kian dekat ke Ibu Kota Afghanistan. AP Photo/Rahmat Gul
Seperti diketahui, kelompok Taliban masih terus melakukan gerilya untuk menguasai berbagai daerah di Afghanistan. Taliban pun diketahui makin dekat ke Ibu Kota Afghanistan. AP Photo/Rahmat Gul
Terkait dengan gerilya kelompok Taloban, sejumlah negara pun memilih untuk mengevakuasi warganya dari Afghanistan. Salah satunya adalah Amerika Serikat. Tentara AS pun diterjunkan ke Kabul untuk melakukan evakuasi para pegawai kedutaan AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan yang bekerja untuk tentara AS, di tengah kian dekatnya Taliban ke ibu kota. AP Photo/Rahmat Gul
Diketahui kontingen awal tentara AS tiba di Afghanistan pada Jumat (13/8). Kedatangan mereka mendorong peningkatan operasi AS di tanah Afghanistan. Hingga pekan ini, hampir 4.200 orang masih bekerja di Kedutaan Besar AS di Kabul. AP Photo/Rahmat Gul 
Selain itu, ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk AS selama 20 tahun --berprofesi sebagai penerjemah, pengemudi dan keluarganya-- berusaha untuk pergi sesegera mungkin, takut akan pembalasan Taliban. Mereka mencari visa imigran khusus (SIV) untuk bisa tinggal di Amerika Serikat. AP Photo/Rahmat Gul 
Menurut perkiraan Pentagon, ada sekitar 30.000 orang yang perlu dievakuasi sebelum AS selesai menarik seluruh pasukannya di Afghanistan pada 31 Agustus, batas waktu yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden. AP Photo/Tameem Akghar
Presiden AS, Joe Biden juga mewanti-wanti Taliban agar tidak mengganggu proses evakuasi warga sipil di Afghanistan. Jika mengganggu, Biden mengancam akan mengirimkan 5 ribu tentara ke negara tersebut. Wanti-wanti dari Biden ini disampaikan usai gerilyawan Taliban merebut kota utama Mazar-i-Sharif di sisi utara Afghanistan dan melanjutkan perjalanan cepat mereka menuju Ibu Kota Kabul. Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berjanji pada hari Sabtu untuk tidak membiarkan perang yang dipaksakan terhadap orang-orang menyebabkan lebih banyak kematian,. Dia juga mengatakan tengah berkonsultasi untuk mencoba membantu mengakhiri perang, tanpa memberikan rincian. AP Photo/Rahmat Gul