Jakarta dan Pantura Jawa Tengah Diprediksi Tenggelam, Gimana dengan Sumatera?

Perlu diketahui Lembaga non-profit independen yang fokus pada isu perubahan iklim, Climate Central, membuat peta proyeksi wilayah DKI Jakarta yang tenggelam pada 2030. Ulet Ifansasti/Getty Images.

Bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden memprediksi  bahwa Jakarta akan tenggelam pada tahun 2030. Ulet Ifansasti/Getty Images.

Hal tersebut dia ungkap ketika melihat penelitian NASA tentang menurunnya permukaan tanah Jakarta sebanyak 5-10cm setiap tahunnya. Ed Wray/Getty Images.

Di sisi lain rupanya, bukan hanya Jakarta, wilayah Indonesia yang diprediksi tenggelam. Sumatera bernasib serupa, malah kawasan yang tenggelam bakal lebih luas. Ed Wray/Getty Images.

Di Jawa, kawasan pesisir Jawa Tengah masuk dalam daftar rawan tenggelam. Tiga daerah Jawa Tengah yang akan tenggelam lebih cepat dari Jakarta adalah Semarang, Demak dan Pekalongan. Ed Wray/Getty Images.

Menurut Kepala Laboratorium Geodesi ITB, Dr Heri Andreas, dalam acara Blak-blakan detikcom bahwa ada satu pulau lain yang lebih mengkhwatirkan ketimbang Jawa. Yaitu adalah  Sumatera dan Kalimantan. STR/AFP via Getty Images.

Kalau Jakarta dan Jawa Tengah mengeksploitasi air tanah secara berlebih, masalah Sumatera dan Kalimantan ada pada lahan gambut yang semakin sempit. Lahan sawit di Sumatera dan Kalimantan di sana berada di areal gambut. Andrew Gal/NurPhoto via Getty Images.

Lahan sawit di tanah gambut tidak boleh basah. Ketika akar sawit basah, gambut harus terus dikeringkan. Pelan tapi pasti, namun pesisir Sumatera sudah pasti akan tenggelam. NurPhoto/Corbis via Getty Images.

Padahal sawit masih menjadi penopang ekonomi. Nilai ekspor sawit Indonesia memang masih juara di kancah internasional. Muhammad/NurPhoto via Getty Images.

Lalu beralih ke wilayah Jawa Tengah bagian pantura yaitu Pekalongan, Demak, hingga Semarang yang juga disebut akan lebih cepat tenggelam, bahkan lebih cepat dari pada Jakarta yang santer disebut sebelumnya. Karena dalam setahun, laju penurunan tanahnya bisa mencapai 10 hingga 20 cm. Basri Marzuki/NurPhoto via Getty Images.

Bahkan untuk wilayah Jakarta penurunan tanah  mencapai 7 cm pertahun. Bahkan ada yang mencapai 20 cm untuk kawasan pesisir utara. Jonas Gratzer/LightRocket via Getty Images.

Untuk wilayah Pekalongan, Semarang, Demak masih terjadi penurunan tanah sebanyak 15 cm setiap tahunnya. Bahkan 0,5 cm setiap bulannya. Ed Wray/Getty Images.

Tak heran, banjir rob seakan jadi sahabat bagi Semarang, Demak dan Pekalongan. Kondisi ini diperparah dengan tak masuknya banjir rob ke dalam UU Kebencanaan. Sehingga tak dianggap bencana. Afrianto Silalahi/NurPhoto via Getty Images.

Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), Denny Nugroho Sugianto, menyebut kawasan pesisir di Kota Semarang dan sekitarnya diprediksi bakal tenggelam sekitar 50 tahun lagi. Jonas Gratzer/LightRocket via Getty Images.

Sedangkan Pemkot Pekalongan mencatat penurunan permukaan tanah sekitar 0,5 sentimeter per bulan atau 6 sentimeter per tahunnya. Hal ini merupakan hasil pengukuran Badan Geologi Nasional dari dua patok dalam BM (Benchmark) yang dipasang di sekitar Stadion Hoegeng dan di Pekalongan Selatan. Moch Bustomi/Anadolu Agency/Getty Images.

Dan Bupati Demak, Eisti'anah, mengaku Salah satu penanganan banjir rob adalah melalui tol Semarang-Demak yang juga terintegrasi dengan tanggul laut. Afriadi Hikmal/NurPhoto via Getty Images.

Perlu diketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan terowongan atau sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT). WF Sihardian/NurPhoto via Getty Images.

Pada 2021 ini, proyek sodetan Ciliwung dilanjutkan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya 1,26 kilometer. WF Sihardian/NurPhoto via Getty Images.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur karena saat ini  Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 m3/detik. Jefta Images/Barcroft Media.

Dia mengatakan, pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung mengalami perubahan trase sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja. Pekerjaan sodetan akan segera dimulai dan menyisakan pembebasan 6 bidang tanah seluas 10.494 m2 yang akan dieksekusi oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. SHAKA/AFP via Getty Images.

Perlu diketahui Lembaga non-profit independen yang fokus pada isu perubahan iklim, Climate Central, membuat peta proyeksi wilayah DKI Jakarta yang tenggelam pada 2030. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden memprediksi  bahwa Jakarta akan tenggelam pada tahun 2030. Ulet Ifansasti/Getty Images.
Hal tersebut dia ungkap ketika melihat penelitian NASA tentang menurunnya permukaan tanah Jakarta sebanyak 5-10cm setiap tahunnya. Ed Wray/Getty Images.
Di sisi lain rupanya, bukan hanya Jakarta, wilayah Indonesia yang diprediksi tenggelam. Sumatera bernasib serupa, malah kawasan yang tenggelam bakal lebih luas. Ed Wray/Getty Images.
Di Jawa, kawasan pesisir Jawa Tengah masuk dalam daftar rawan tenggelam. Tiga daerah Jawa Tengah yang akan tenggelam lebih cepat dari Jakarta adalah Semarang, Demak dan Pekalongan. Ed Wray/Getty Images.
Menurut Kepala Laboratorium Geodesi ITB, Dr Heri Andreas, dalam acara Blak-blakan detikcom bahwa ada satu pulau lain yang lebih mengkhwatirkan ketimbang Jawa. Yaitu adalah  Sumatera dan Kalimantan. STR/AFP via Getty Images.
Kalau Jakarta dan Jawa Tengah mengeksploitasi air tanah secara berlebih, masalah Sumatera dan Kalimantan ada pada lahan gambut yang semakin sempit. Lahan sawit di Sumatera dan Kalimantan di sana berada di areal gambut. Andrew Gal/NurPhoto via Getty Images.
Lahan sawit di tanah gambut tidak boleh basah. Ketika akar sawit basah, gambut harus terus dikeringkan. Pelan tapi pasti, namun pesisir Sumatera sudah pasti akan tenggelam. NurPhoto/Corbis via Getty Images.
Padahal sawit masih menjadi penopang ekonomi. Nilai ekspor sawit Indonesia memang masih juara di kancah internasional. Muhammad/NurPhoto via Getty Images.
Lalu beralih ke wilayah Jawa Tengah bagian pantura yaitu Pekalongan, Demak, hingga Semarang yang juga disebut akan lebih cepat tenggelam, bahkan lebih cepat dari pada Jakarta yang santer disebut sebelumnya. Karena dalam setahun, laju penurunan tanahnya bisa mencapai 10 hingga 20 cm. Basri Marzuki/NurPhoto via Getty Images.
Bahkan untuk wilayah Jakarta penurunan tanah  mencapai 7 cm pertahun. Bahkan ada yang mencapai 20 cm untuk kawasan pesisir utara. Jonas Gratzer/LightRocket via Getty Images.
Untuk wilayah Pekalongan, Semarang, Demak masih terjadi penurunan tanah sebanyak 15 cm setiap tahunnya. Bahkan 0,5 cm setiap bulannya. Ed Wray/Getty Images.
Tak heran, banjir rob seakan jadi sahabat bagi Semarang, Demak dan Pekalongan. Kondisi ini diperparah dengan tak masuknya banjir rob ke dalam UU Kebencanaan. Sehingga tak dianggap bencana. Afrianto Silalahi/NurPhoto via Getty Images.
Menurut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), Denny Nugroho Sugianto, menyebut kawasan pesisir di Kota Semarang dan sekitarnya diprediksi bakal tenggelam sekitar 50 tahun lagi. Jonas Gratzer/LightRocket via Getty Images.
Sedangkan Pemkot Pekalongan mencatat penurunan permukaan tanah sekitar 0,5 sentimeter per bulan atau 6 sentimeter per tahunnya. Hal ini merupakan hasil pengukuran Badan Geologi Nasional dari dua patok dalam BM (Benchmark) yang dipasang di sekitar Stadion Hoegeng dan di Pekalongan Selatan. Moch Bustomi/Anadolu Agency/Getty Images.
Dan Bupati Demak, Eistianah, mengaku Salah satu penanganan banjir rob adalah melalui tol Semarang-Demak yang juga terintegrasi dengan tanggul laut. Afriadi Hikmal/NurPhoto via Getty Images.
Perlu diketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan terowongan atau sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT). WF Sihardian/NurPhoto via Getty Images.
Pada 2021 ini, proyek sodetan Ciliwung dilanjutkan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya 1,26 kilometer. WF Sihardian/NurPhoto via Getty Images.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur karena saat ini  Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 m3/detik. Jefta Images/Barcroft Media.
Dia mengatakan, pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung mengalami perubahan trase sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja. Pekerjaan sodetan akan segera dimulai dan menyisakan pembebasan 6 bidang tanah seluas 10.494 m2 yang akan dieksekusi oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. SHAKA/AFP via Getty Images.