Ini Penampakan Seratusan Koin Kuno Zaman Belanda di Bandung

Penemuan koin kuno itu sontak menghebohkan warga setempat yang kala itu tengah menggali saluran sumber mata air panas alami di lahan kebun yang merupakan tanah carik desa. Tak disangka, ternyata ada segunduk koin kuno tersembunyi di balik batu berukuran besar.
Ukuran koinnya berbeda-beda. Ciri paling mencolok dari koin kuno tersebut yakni terpatrinya tulisan "NEDERLANDSCH INDIE". Lalu ada pula koin yang bertuliskan aksara pegon atau abjad arab untuk menuliskan bahasa Jawa dan Sunda yang berbunyi "Seperempat Puluh Rupiah".
Sedangkan untuk nominalnya, ada koin yang bernilai 2 1/2 cent serta 1 cent, Tertera juga tahun pembuatan uang tersebut mulai dari paling tua yakni tahun 1837, kemudian tahun 1857, hingga yang paling muda yakni tahun 1915.
Salah satu warga yang menemukan koin kuno tersebut Dedi mengatakan, tak ada warga maupun sesepuh kampung yang bisa memastikan mengapa koin kuno peninggalan Belanda ada di tanah yang mereka diami. Namun warga menduga koin kuno itu ada kaitannya dengan keberadaan bangunan bekas pabrik es di wilayah Desa Cimanggu yang dimiliki seorang warga Belanda.
Kemudian saat terjadi peralihan masa penjajahan dari Belanda ke Jepang kemungkinan pemilik pabrik es tersebut sengaja mengubur hartanya di lokasi tersebut. Sayangnya mereka belum menemukan benda yang diduga sebagai tempat menyimpan koin tersebut.
Dia mengatakan sebetulnya penemuan koin di tempat tersebut pertama kali terjadi pada 2020. Namun saat itu koin yang ditemukan hanya beberapa puluh keping saja. Saat itu warga pun tak terlalu menghiraukan temuan tersebut.
Penemuan koin kuno itu sontak menghebohkan warga setempat yang kala itu tengah menggali saluran sumber mata air panas alami di lahan kebun yang merupakan tanah carik desa. Tak disangka, ternyata ada segunduk koin kuno tersembunyi di balik batu berukuran besar.
Ukuran koinnya berbeda-beda. Ciri paling mencolok dari koin kuno tersebut yakni terpatrinya tulisan NEDERLANDSCH INDIE. Lalu ada pula koin yang bertuliskan aksara pegon atau abjad arab untuk menuliskan bahasa Jawa dan Sunda yang berbunyi Seperempat Puluh Rupiah.
Sedangkan untuk nominalnya, ada koin yang bernilai 2 1/2 cent serta 1 cent, Tertera juga tahun pembuatan uang tersebut mulai dari paling tua yakni tahun 1837, kemudian tahun 1857, hingga yang paling muda yakni tahun 1915.
Salah satu warga yang menemukan koin kuno tersebut Dedi mengatakan, tak ada warga maupun sesepuh kampung yang bisa memastikan mengapa koin kuno peninggalan Belanda ada di tanah yang mereka diami. Namun warga menduga koin kuno itu ada kaitannya dengan keberadaan bangunan bekas pabrik es di wilayah Desa Cimanggu yang dimiliki seorang warga Belanda.
Kemudian saat terjadi peralihan masa penjajahan dari Belanda ke Jepang kemungkinan pemilik pabrik es tersebut sengaja mengubur hartanya di lokasi tersebut. Sayangnya mereka belum menemukan benda yang diduga sebagai tempat menyimpan koin tersebut.
Dia mengatakan sebetulnya penemuan koin di tempat tersebut pertama kali terjadi pada 2020. Namun saat itu koin yang ditemukan hanya beberapa puluh keping saja. Saat itu warga pun tak terlalu menghiraukan temuan tersebut.