Dari pantauan detikcom, di Terminal Intermoda Joyoboyo. Beberapa angkot dari berbagai jurusan harus bersabar untuk mendapatkan penumpang. Para sopir angkot pun harus rela menunggu berjam-jam.
Seperti yang dirasakan oleh Aziz (41) sopir angkot jurusan Joyoboyo-Lakarsantri-Menganti ini, harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan penumpang. Sekitar tujuh penumpang sudah masuk, perjalanan pun dimulai.
Dari tujuh penumpang yang diangkut oleh Aziz. Ia mendapatkan uang tidak sampai Rp 50 ribu. Tarifnya sendiri untuk tujuan Menganti, Gresik sekitar Rp 10 ribu. Sedangkan penumpang yang turun di Lakarsantri, Surabaya hanya Rp 5 ribu.
Aziz yang baru delapan tahun terakhir menjadi sopir angkot tersebut. Sebelum adanya pandemi COVID-19 dan kebijakan PSBB kemudian lanjut PPKM. Dalam satu hari bisa narik angkot pulang-pergi (PP) sebanyak tiga kali. Dengan penghasilan bersih sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.
Selama pandemi ini, Aziz mengakui jika selama ini setoran penghasilan angkot ke juragan banyak yang gantungan.
Meski pemilik angkot atau juragan, bisa memahami kondisi saat ini. Aziz tetap berkomitmen untuk memberikan setoran selama narik angkot.
Mereka berharap, pembatasan di dekat Polda Jatim di Jalan Ahmad Yani segera dibuka kembali. Menurutnya biar tidak membuat bingung saat narik angkot.