Melihat Agama Baha'i yang Tengah Viral

Agama Baha'i mulai berkembang sejak abad ke-19, tepatnya pada 1844 di Iran. Feng Li/Getty Images
Seorang bernama Ali Muhammad yang bergelar Bab mengumumkan bahwa ia adalah utusan Tuhan. David Silverman/Getty Images
Tugasnya adalah sebagai Bentara yakni mempersiapkan utusan Tuhan lain yakni Husein Ali yang nantinya disebut Baha'ullah. Cameron Spencer/Getty Images
Baha'ullah inilah yang kemudian menyebarkan ajaran agama Baha'i. Lee Hulsman/Getty Images
Dikutip dari penelitian Nuhrison M. Nuh yang berjudul Eksistensi Agama Baha'i di Beberapa Daerah di Indonesia, agama Baha'i sebenarnya merupakan agama independen dan bersifat universal. Feng Li/Getty Images
Umat Baha'i percaya bahwa agama harus menjadi sumber perdamaian dan keselarasan, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun dunia. David Silverman/Getty Images
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti jumlah penganut Baha'i. Cameron Spencer/Getty Images
Umat Baha'i menyebut Tuhan sesuai dengan nama yang dipercaya masyarakat setempat. Umat boleh menyebutnya sebagai Allah (Arab), God (Inggris), atau Gusti Allah (Jawa). David Silverman/Getty Images
Kitab suci Baha'i adalah Al-Aqdas, Al-Iqon, Loh Loh, Kalimat Tersembunyi, Tujuh Lembah dan Empat Lembah, Kitab Ahdi, Loh Loh kepada Raja dan Penguasa di Bumi, Loh pada Putra Srigala, dan lain-lain. David Silverman/Getty Images
Agama Baha'i juga mengenal konsep surga dan neraka setelah kematian, lalu malaikat dan iblis. David Silverman/Getty Images
Untuk ibadah, agama Baha'i melakukan ritual seperti sembahyang, puasa, ziarah, dan berdoa. Feng Li/Getty Images
Umumnya, rumah ibadah agama Baha'i memiliki 9 pintu yang merupakan simbol keberagaman dan kesatuan agama. Kesembilan agama itu adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, Baha'i, Yahudi, dan Zoroaster. Cameron Spencer/Getty Images
 
Dalam sebuah kesempatan, Ratu Elizabeth II pernah mengundang pimpinan lintas agama, termasuk perwakilan dari Baha'i. Matt Dunham/WPA Pool/Getty Images
Pangeran Andrew juga pernah bertemu dengan umat Baha'i. Scott Barbour/Getty Images
Agama Bahai mulai berkembang sejak abad ke-19, tepatnya pada 1844 di Iran. Feng Li/Getty Images
Seorang bernama Ali Muhammad yang bergelar Bab mengumumkan bahwa ia adalah utusan Tuhan. David Silverman/Getty Images
Tugasnya adalah sebagai Bentara yakni mempersiapkan utusan Tuhan lain yakni Husein Ali yang nantinya disebut Bahaullah. Cameron Spencer/Getty Images
Bahaullah inilah yang kemudian menyebarkan ajaran agama Bahai. Lee Hulsman/Getty Images
Dikutip dari penelitian Nuhrison M. Nuh yang berjudul Eksistensi Agama Bahai di Beberapa Daerah di Indonesia, agama Bahai sebenarnya merupakan agama independen dan bersifat universal. Feng Li/Getty Images
Umat Bahai percaya bahwa agama harus menjadi sumber perdamaian dan keselarasan, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun dunia. David Silverman/Getty Images
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti jumlah penganut Bahai. Cameron Spencer/Getty Images
Umat Bahai menyebut Tuhan sesuai dengan nama yang dipercaya masyarakat setempat. Umat boleh menyebutnya sebagai Allah (Arab), God (Inggris), atau Gusti Allah (Jawa). David Silverman/Getty Images
Kitab suci Bahai adalah Al-Aqdas, Al-Iqon, Loh Loh, Kalimat Tersembunyi, Tujuh Lembah dan Empat Lembah, Kitab Ahdi, Loh Loh kepada Raja dan Penguasa di Bumi, Loh pada Putra Srigala, dan lain-lain. David Silverman/Getty Images
Agama Bahai juga mengenal konsep surga dan neraka setelah kematian, lalu malaikat dan iblis. David Silverman/Getty Images
Untuk ibadah, agama Bahai melakukan ritual seperti sembahyang, puasa, ziarah, dan berdoa. Feng Li/Getty Images
Umumnya, rumah ibadah agama Bahai memiliki 9 pintu yang merupakan simbol keberagaman dan kesatuan agama. Kesembilan agama itu adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, Bahai, Yahudi, dan Zoroaster. Cameron Spencer/Getty Images 
Dalam sebuah kesempatan, Ratu Elizabeth II pernah mengundang pimpinan lintas agama, termasuk perwakilan dari Bahai. Matt Dunham/WPA Pool/Getty Images
Pangeran Andrew juga pernah bertemu dengan umat Bahai. Scott Barbour/Getty Images