Begini Kondisi Lebanon yang Kini Dilanda Krisis

Pemerintah Israel menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Lebanon yang tengah diselimuti krisis ekonomi parah. Tawaran bantuan ini disampaikan Israel meskipun negara ini pernah berperang dengan kelompok Hizbullah yang berbasis dan berpengaruh di Lebanon.
Seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (9/7/2021), kantor Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Benny Gantz, dalam pernyataan pada Selasa (6/7) waktu setempat mengungkapkan bahwa Israel telah secara resmi mengajukan proposal bantuan kemanusiaan untuk Lebanon, yang merupakan negara tetangganya.
Krisis yang berawal dari akhir tahun 2019 ini diketahui berakar pada praktik korupsi dan salah urus oleh pemerintah selama bertahun-tahun.

Krisis ekonomi semakin mendalam yang tengah melanda Lebanon dinilai akan menguntungkan kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Basis pendukung Hizbullah diperkirakan semakin bertumbuh saat rakyat Lebanon kecewa dengan pemerintah dan para elite politik negara itu.

Di saat rakyat menderita, faksi-faksi politik Lebanon terjebak dalam permainan saling menyalahkan. Situasi krisis ekonomi di Lebanon semakin parah hingga membuat negara ini disebut bagai 'neraka' oleh warganya sendiri. Hiperinflasi dan kelangkaan berbagai kebutuhan pokok membuat situasi di Lebanon semakin tak tertahankan bagi warganya.
Lebanon kini dikuasai pemerintahan sementara karena faksi politik di negara itu gagal mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan baru.
Hizbullah, partai politik Syiah berpengaruh dengan sayap militer kuat, menuduh pemerintah pusat bertanggung jawab atas krisis yang kini menyelimuti Lebanon.
Kalangan elite politik Lebanon dan sekutu politik mereka balik menuduh Hizbullah bertanggung jawab atas persoalan di negara itu.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (9/7/2021), sekitar 6 juta warga Lebanon tengah menghadapi realita baru di mana keseharian mereka diwarnai kelangkaan dan kekurangan berbagai bahan pokok termasuk obat-obatan, bahan bakar dan suku cadang untuk mobil
Krisis ekonomi dan finansial diketahui membuat aliran listrik hanya bertahan selama beberapa jam setiap harinya, memicu kelangkaan bahan bakar diesel yang dibutuhkan untuk generator dan memicu kurangnya perlengkapan medis serta obat-obatan.


Pandemi virus Corona (COVID-19) semakin mempersulit situasi, dengan rumah-rumah sakit di Lebanon yang dulunya menjadi salah satu yang terbaik di kawasan, harus ikut berjuang.
Walau demikian Lebanon memiliki pantai cantik yang memanjakan mata.
Pemerintah Israel menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Lebanon yang tengah diselimuti krisis ekonomi parah. Tawaran bantuan ini disampaikan Israel meskipun negara ini pernah berperang dengan kelompok Hizbullah yang berbasis dan berpengaruh di Lebanon.
Seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (9/7/2021), kantor Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Benny Gantz, dalam pernyataan pada Selasa (6/7) waktu setempat mengungkapkan bahwa Israel telah secara resmi mengajukan proposal bantuan kemanusiaan untuk Lebanon, yang merupakan negara tetangganya.
Krisis yang berawal dari akhir tahun 2019 ini diketahui berakar pada praktik korupsi dan salah urus oleh pemerintah selama bertahun-tahun.
Krisis ekonomi semakin mendalam yang tengah melanda Lebanon dinilai akan menguntungkan kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Basis pendukung Hizbullah diperkirakan semakin bertumbuh saat rakyat Lebanon kecewa dengan pemerintah dan para elite politik negara itu.
Di saat rakyat menderita, faksi-faksi politik Lebanon terjebak dalam permainan saling menyalahkan. Situasi krisis ekonomi di Lebanon semakin parah hingga membuat negara ini disebut bagai neraka oleh warganya sendiri. Hiperinflasi dan kelangkaan berbagai kebutuhan pokok membuat situasi di Lebanon semakin tak tertahankan bagi warganya.
Lebanon kini dikuasai pemerintahan sementara karena faksi politik di negara itu gagal mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan baru.
Hizbullah, partai politik Syiah berpengaruh dengan sayap militer kuat, menuduh pemerintah pusat bertanggung jawab atas krisis yang kini menyelimuti Lebanon.
Kalangan elite politik Lebanon dan sekutu politik mereka balik menuduh Hizbullah bertanggung jawab atas persoalan di negara itu.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (9/7/2021), sekitar 6 juta warga Lebanon tengah menghadapi realita baru di mana keseharian mereka diwarnai kelangkaan dan kekurangan berbagai bahan pokok termasuk obat-obatan, bahan bakar dan suku cadang untuk mobil
Krisis ekonomi dan finansial diketahui membuat aliran listrik hanya bertahan selama beberapa jam setiap harinya, memicu kelangkaan bahan bakar diesel yang dibutuhkan untuk generator dan memicu kurangnya perlengkapan medis serta obat-obatan.
Pandemi virus Corona (COVID-19) semakin mempersulit situasi, dengan rumah-rumah sakit di Lebanon yang dulunya menjadi salah satu yang terbaik di kawasan, harus ikut berjuang.
Walau demikian Lebanon memiliki pantai cantik yang memanjakan mata.