Melihat Warga Jakarta Berjemur di Bantaran Rel Kereta Api

Sejumlah warga berjemur di jalur kereta api, Petamburan, Jakarta, Selasa (7/7/2021).
Aktivitas berjemur ini terlihat di sejumlah titik di jalur kerete api tersebut.
Dengan bertelanjang dada, sebagian dari mereka berjemur di jalur yang tidak dilintasi kereta api.

Ahli gizi Dokter Tan Shot Yen mengatakan pukul 10 pagi merupakan waktu yang paling tepat. PPKM Darurat membuat warga yang tidak bekerja pada sektor esensial dan kritikal diminta untuk bekerja di rumah. Saat warga bekerja di rumah, pemandangan berjemur terlihat di kawasan permukiman pinggir rel Petamburan.
Warga memanfaatkan bantaran rel dan balkon rumah untuk berjemur dan berolahraga. Mereka percaya berjemur dapat menjaga kesehatan dan membantu terhindar dari penularan COVID-19.
Paparan sinar matahari akan mengaktifkan vitamin D pada tubuh yang selain bisa menguatkan tulang juga peningkat alami daya tahan tubuh.
Dokter spesialis kulit dan staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNPAD/RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr RM Rendy Ariezal Effendi mengatakan, berjemur bisa dilakukan selama 15-30 menit. Ia menyarankan, berjemur dilakukan saat UV Index berada di angka 3-7.

Dengan berjemur, tubuh mendapat paparan sinar matahari yang dibutuhkan untuk pembentukan vitamin D.

Selain berjemur warga juga memanfaatkan kegiatan tersebut untuk ngobrol dengan tetangga lain. Dengan berjemur pada jam tertentu terutama di pagi hari dapat meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi virus Corona Delta yang penyebarannya melonjak tinggi.
Diketahui, varian Delta kini turut mempengaruhi lonjakan kasus COVID-19. Bahkan, di DKI Jakarta, varian asal India itu disebut sudah mencapai 90% dari total kasus.
Sejumlah warga berjemur di jalur kereta api, Petamburan, Jakarta, Selasa (7/7/2021).
Aktivitas berjemur ini terlihat di sejumlah titik di jalur kerete api tersebut.
Dengan bertelanjang dada, sebagian dari mereka berjemur di jalur yang tidak dilintasi kereta api.
Ahli gizi Dokter Tan Shot Yen mengatakan pukul 10 pagi merupakan waktu yang paling tepat. PPKM Darurat membuat warga yang tidak bekerja pada sektor esensial dan kritikal diminta untuk bekerja di rumah. Saat warga bekerja di rumah, pemandangan berjemur terlihat di kawasan permukiman pinggir rel Petamburan.
Warga memanfaatkan bantaran rel dan balkon rumah untuk berjemur dan berolahraga. Mereka percaya berjemur dapat menjaga kesehatan dan membantu terhindar dari penularan COVID-19.
Paparan sinar matahari akan mengaktifkan vitamin D pada tubuh yang selain bisa menguatkan tulang juga peningkat alami daya tahan tubuh.
Dokter spesialis kulit dan staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNPAD/RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr RM Rendy Ariezal Effendi mengatakan, berjemur bisa dilakukan selama 15-30 menit. Ia menyarankan, berjemur dilakukan saat UV Index berada di angka 3-7.
Dengan berjemur, tubuh mendapat paparan sinar matahari yang dibutuhkan untuk pembentukan vitamin D.
Selain berjemur warga juga memanfaatkan kegiatan tersebut untuk ngobrol dengan tetangga lain. Dengan berjemur pada jam tertentu terutama di pagi hari dapat meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi virus Corona Delta yang penyebarannya melonjak tinggi.
Diketahui, varian Delta kini turut mempengaruhi lonjakan kasus COVID-19. Bahkan, di DKI Jakarta, varian asal India itu disebut sudah mencapai 90% dari total kasus.