Pandemi Corona, Ratusan Imigran Gelap di Belgia Mogok Makan

Para imigran ilegal ini sudah menjalankan aksi mogok makan selama 44 hari. Tampak para pendemo bertahan di kampus Université Libre de Bruxelles ULB, Brussel, Belgia, Senin (5/7/2021). (Olivier Matthys/Getty Images)

Para imigran yang telah tinggal dan bekerja di Belgia selama bertahun-tahun, mendesak Menteri Luar Negeri Belgia untuk mendapat suaka dan memberi mereka status hukum. (Olivier Matthys/Getty Images)
Pekerja migran gelap beristirahat selama mogok makan di Gereja St. John the Baptist di Béguinagem dan kampus Université Libre de Bruxelles ULB, Brussel, Belgia, Senin (05/07/2021). (Olivier Matthys/Getty Images)
Banyak yang telah tinggal dan bekerja di Belgia selama bertahun-tahun, tetapi mereka menuntut status hukum untuk memiliki jaminan sosial dan kondisi kehidupan yang lebih baik.(Olivier Matthys/Getty Images)

Sekitar 200 orang imigran yang mogok makan selama 44 hari, menempati sebuah gereja dan kampus di Brussel, Belgia, untuk mendorong pemerintah menanggapi kondisi mereka. (Olivier Matthys/Getty Images)
Dalam aksi tersebut, para imigran gelap yang tak memilik dokumen ini terdiri atas kaum lelaki, perempuan dan anak-anak. (Olivier Matthys/Getty Images)
Relawan dan paramedis, memberikan perawatan kesehatan kepada para imigran yang melakukan mogok makan. (Olivier Matthys/Getty Images)

Beberapa dari ratusan imigran tanpa dokumen tersebut dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. (Olivier Matthys/Getty Images)

Sebanyak 200 imigran tersebut melakukan aksi mogok makan selama 44 hari. (Olivier Matthys/Getty Images)
Spanduk bertuliskan mogok makan pun terbentang di pintu masuk dan halaman parkir gereja. (Olivier Matthys/Getty Images)
Para imigran ilegal ini sudah menjalankan aksi mogok makan selama 44 hari. Tampak para pendemo bertahan di kampus Université Libre de Bruxelles ULB, Brussel, Belgia, Senin (5/7/2021). (Olivier Matthys/Getty Images)
Para imigran yang telah tinggal dan bekerja di Belgia selama bertahun-tahun, mendesak Menteri Luar Negeri Belgia untuk mendapat suaka dan memberi mereka status hukum. (Olivier Matthys/Getty Images)
Pekerja migran gelap beristirahat selama mogok makan di Gereja St. John the Baptist di Béguinagem dan kampus Université Libre de Bruxelles ULB, Brussel, Belgia, Senin (05/07/2021). (Olivier Matthys/Getty Images)
Banyak yang telah tinggal dan bekerja di Belgia selama bertahun-tahun, tetapi mereka menuntut status hukum untuk memiliki jaminan sosial dan kondisi kehidupan yang lebih baik.(Olivier Matthys/Getty Images)
Sekitar 200 orang imigran yang mogok makan selama 44 hari, menempati sebuah gereja dan kampus di Brussel, Belgia, untuk mendorong pemerintah menanggapi kondisi mereka. (Olivier Matthys/Getty Images)
Dalam aksi tersebut, para imigran gelap yang tak memilik dokumen ini terdiri atas kaum lelaki, perempuan dan anak-anak. (Olivier Matthys/Getty Images)
Relawan dan paramedis, memberikan perawatan kesehatan kepada para imigran yang melakukan mogok makan. (Olivier Matthys/Getty Images)
Beberapa dari ratusan imigran tanpa dokumen tersebut dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. (Olivier Matthys/Getty Images)
Sebanyak 200 imigran tersebut melakukan aksi mogok makan selama 44 hari. (Olivier Matthys/Getty Images)
Spanduk bertuliskan mogok makan pun terbentang di pintu masuk dan halaman parkir gereja. (Olivier Matthys/Getty Images)