Pasien COVID-19 Meninggal Dunia di RSPA Boyolali Meningkat

Suasana di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSPA), Boyolali, Jawa Timur.
Di bulan Juni ini tercatat ada 47 kasus kematian pasien COVID-19.
 
Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hidayati, Selasa (29/6/2021) mengungkapkan, di bulan Mei 2021 lalu ada sekitar 22 kematian pasien Corona. Kemudian bulan Juni ini naik menjadi 47 kasus kematian.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang masuk ke IGD, RSUD Pandan Arang Boyolali pun mendirikan tenda darurat. Tenda darurat tersebut untuk menampung pasien yang akan masuk ke IGD, jika kondisi IGD COVID penuh pasien.
Tenda tersebut didirikan di selatan pintu masuk IGD. Tenda meminjam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Ada satu tenda yang dipasang di tempat tersebut.
Diwawancara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengemukakan permintaan pemakaman dengan standar COVID-19 juga mengalami peningkatan. Dalam 10 hari terakhir ini, dalam sehari bisa mencapai 27 pemakaman.
Kurniawan menyatakan, pihaknya melayani permintaan pemakaman dengan protokol kesehatan COVID tersebut selama 24 jam. Pihaknya menyiapkan tiga armada dan 19 personel yang siap melayani selama 24 jam. Prosesi pemakaman diurutkan sesuai urutan yang masuk ke Pusdalops BPBD dari rumah sakit pengirim.
 
Suasana di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSPA), Boyolali, Jawa Timur.
Di bulan Juni ini tercatat ada 47 kasus kematian pasien COVID-19. 
Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hidayati, Selasa (29/6/2021) mengungkapkan, di bulan Mei 2021 lalu ada sekitar 22 kematian pasien Corona. Kemudian bulan Juni ini naik menjadi 47 kasus kematian.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang masuk ke IGD, RSUD Pandan Arang Boyolali pun mendirikan tenda darurat. Tenda darurat tersebut untuk menampung pasien yang akan masuk ke IGD, jika kondisi IGD COVID penuh pasien.
Tenda tersebut didirikan di selatan pintu masuk IGD. Tenda meminjam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Ada satu tenda yang dipasang di tempat tersebut.
Diwawancara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengemukakan permintaan pemakaman dengan standar COVID-19 juga mengalami peningkatan. Dalam 10 hari terakhir ini, dalam sehari bisa mencapai 27 pemakaman.
Kurniawan menyatakan, pihaknya melayani permintaan pemakaman dengan protokol kesehatan COVID tersebut selama 24 jam. Pihaknya menyiapkan tiga armada dan 19 personel yang siap melayani selama 24 jam. Prosesi pemakaman diurutkan sesuai urutan yang masuk ke Pusdalops BPBD dari rumah sakit pengirim.