Menjelang lockdown (penguncian) yang diperketat, yang akan membatasi sebagian besar kegiatan ekonomi dan mengharuskan orang-orang di rumah saja. Stringer/Anadolu Agency via Getty Images
Pengetatan lockdown ini dilakukan seiring meningkatnya kasus infeksi virus Corona. Stringer/Anadolu Agency via Getty Images
Pembatasan aktivitas dan pergerakan sebenarnya telah diberlakukan sejak pertengahan April karena kasus dan kematian terkait COVID-19 melonjak. Munir Uz Zaman/AFP via Getty Images
Selain itu Hampir semua transportasi umum di Bangladesh dihentikan jelang lockdown. Munir Uz Zaman/AFP via Getty Images
Peningkatan kasus itu telah mendorong pemerintah Bangladesh untuk memperketat pembatasan secara bertahap mulai Senin (28/6) ini, dengan kegiatan ekonomi - termasuk toko, pasar, transportasi dan kantor - akan ditutup pada Kamis (1/7) mendatang. Sony Ramany/NurPhoto via Getty Images)
Orang-orang akan diperintahkan untuk tinggal di rumah sementara hanya layanan darurat dan pabrik berorientasi ekspor yang bisa terus beroperasi. Stringer/Anadolu Agency via Getty Images
Hal itu telah memicu eksodus dari Dhaka, ibu kota Bangladesh. Mamunur Rashid/NurPhoto via Getty Images
Kapal-kapal feri telah beroperasi dengan kecepatan berlebih, dengan beberapa layanan beroperasi 24 jam sehari dan mengangkut lebih dari 1.000 penumpang dalam sekali perjalanan. Stringer/Anadolu Agency via Getty Images
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (28/6/2021), kasus infeksi menurun pada Mei tetapi mulai meningkat lagi bulan ini, dengan lebih dari 6.000 kasus harian pada Kamis (24/6) dan 108 kematian pada Jumat (25/6), angka tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Munir Uz Zaman/AFP via Getty Images
Kebijakan ini diteken oleh otoritas Bangladesh untuk menekan kasus infeksi Corona yang semakin melonjak. Sony Ramany/NurPhoto via Getty Images