Corona Belum Reda, Malaysia Perpanjang Lockdown

Pemerintah Malaysia memperpanjang aturan lockdown karena kasus COVID-19 harian di negara tersebut belum berada di bawah 4 ribu kasus.
Diketahui, lockdown yang diterapkan di Malaysia berakhir pada hari ini, Senin (28/6/2021), namun hingga Sabtu (26/6) kemarin, Malaysia masih melaporkan kasus COVID-19 harian sebanyak 5.803 kasus.
Oleh karena itu, pemerintah Malaysia pun memutuskan untuk memperpanjang lockdown guna meluasnya penyebaran virus Corona di negara tersebut. Perpanjangan lockdown pun akan dilakukan hingga kasus berada di bawah 4.000 dan vaksinasi meningkat.
 
Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan lockdown yang diberlakukan di Malaysia berhasil mencegah bencana. Malaysia menghadapi kemungkinan 13.000 kasus COVID-19 per hari pada pertengahan Juni dan jumlahnya bisa meroket menjadi 40.000 kasus beberapa minggu kemudian. Disebutkan, pengendalian dan kerja sama semua pihak sangat penting karena varian Beta dan Delta memiliki tingkat infeksi dan kematian yang lebih tinggi.
Sebelumnya, pada bulan Mei, Malaysia memberlakukan kembali lockdown nasional. Saat itu, semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi, sementara perjalanan lintas distrik dan antar negara bagian serta kegiatan sosial, olahraga dan pendidikan dilarang. Kemudian pada 28 Mei lalu, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa akan melakukan lockdown total selama 14 hari mulai 1 Juni. Namun Pada 11 Juni, Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengumumkan perpanjangan lockdown diberlakukan hingga 28 Juni.
Pemerintah Malaysia memperpanjang aturan lockdown karena kasus COVID-19 harian di negara tersebut belum berada di bawah 4 ribu kasus.
Diketahui, lockdown yang diterapkan di Malaysia berakhir pada hari ini, Senin (28/6/2021), namun hingga Sabtu (26/6) kemarin, Malaysia masih melaporkan kasus COVID-19 harian sebanyak 5.803 kasus.
Oleh karena itu, pemerintah Malaysia pun memutuskan untuk memperpanjang lockdown guna meluasnya penyebaran virus Corona di negara tersebut. Perpanjangan lockdown pun akan dilakukan hingga kasus berada di bawah 4.000 dan vaksinasi meningkat. 
Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan lockdown yang diberlakukan di Malaysia berhasil mencegah bencana. Malaysia menghadapi kemungkinan 13.000 kasus COVID-19 per hari pada pertengahan Juni dan jumlahnya bisa meroket menjadi 40.000 kasus beberapa minggu kemudian. Disebutkan, pengendalian dan kerja sama semua pihak sangat penting karena varian Beta dan Delta memiliki tingkat infeksi dan kematian yang lebih tinggi.
Sebelumnya, pada bulan Mei, Malaysia memberlakukan kembali lockdown nasional. Saat itu, semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi, sementara perjalanan lintas distrik dan antar negara bagian serta kegiatan sosial, olahraga dan pendidikan dilarang. Kemudian pada 28 Mei lalu, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa akan melakukan lockdown total selama 14 hari mulai 1 Juni. Namun Pada 11 Juni, Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengumumkan perpanjangan lockdown diberlakukan hingga 28 Juni.