Potret Pelajar di Sulbar Bertaruh Nyawa Lintasi Tali Jembatan Gantung

Para pelajar itu harus bertaruh nyawa di kawat jembatan gantung rusak demi menyebrangi sungai berarus deras saat berangkat ke sekolah.
Aksi berbahaya ini dilukukan anak-anak lantaran jembatan gantung sepanjang 45 meter dengan lebar 1,5 meter dalam kondisi rusak parah.
Mereka menapakkan kaki di atas kawat, kondisi jembatan selalu bergoyang, hingga membuat keseimbangan terganggu.
Saat menggantung, anak-anak usia sekolah ini harus berhati-hati.
Hampir semua kayu yang digunakan sebagai pijakan kaki di jembatan hilang dan beberapa kawat bajanya juga mulai terlepas.
Salah satu anak Mutmainnah, mengaku setiap hari melewati jembatan berbahaya ini.
Jembatan gantung yang rusak ini merupakan penghubung utama menuju Dusun Rantelelamun, Desa Pamoseang.
Jembatan ini sudah rusak sejak akhir tahun 2020 lalu.
Penyebab jembatan rusak karena diterjang banjir.