Seperti Ini Prokes Tatap Muka di Sekolah Internasional

Kepala Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) Gerald Donovan memberikan pelajaran kepada murid saat uji coba belajar tatap muka di kawasan NJIS, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/6). 
Sekolah bertaraf internasional tersebut telah melakukan uji coba belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sekolahan ini melakukan uji coba belajar tatap muka dengan 3 kali pertemuan dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu  dan Jumat.
Durasi belajar dimulai dari jam 07.30 WIB dengan durasi 3 jam untuk SD dan 4 jam untuk SMA. Dalam satu kelas hanya boleh diisi oleh 5 murid saja dan dengan jarak yang berjauhan. 
Sebelum pandemi COVID-19,  jumlah murid dalam satu kelas mencapai 16 murid. Sebelum memulai belajar tatap muka, para murid wajib mengisi formulir terlebih dahulu yang menyatakan bahwa dia sehat.
Selain itu alur masuk ke sekolah juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Awal masuk,  murid diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu dan melakukan pengecekan suhu. Saat di dalam ruangan kelas para murid akan belajar menggunakan ebook. Sehingga semua hardcopy seperti buku tidak digunakan untuk sementara waktu ini.
Hal tersebut dilakukan guna menghindari penyebaran COVID-19. Selain itu anak-anak diwajibkan membawa tablet atau laptop untuk mengikuti mata pelajaran yang berlangsung. Bahkan semua guru dan staff yang bertugas di sekolah wajib menggunakan pin untuk menandai bahwa mereka sudah vaksin.
Para murid pun dilarang menyentuh segala properti di lab sebelum dilakukan sterlisasi. Perlu diketahu NJIS merupakan sekolah swasta internasional pertama di Jakarta Utara. Sekolah ini didirikan pada tahun 1990 dan tergabung dalam Agung Podomoro Grup.
Perlu diketahui juga sekolah ini juga merupakan World School yang telah di akreditasi Western Association Of Schools and Colleges (WASC).  Selain itu sekolah ini menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar sistem pembelajaran.
Perlu diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan akan memulai uji coba tahap kedua sekolah tatap muka terbatas pada hari ini. Kasubag Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, akan ada 226 sekolah yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Sebanyak 226 sekolah di Jakarta melakukan ujj coba belajar tatap muka.
Taga menjelaskan dari jumlah 226 sekolah, terdapat 83 sekolah yang sebelumnya ikut dalam uji coba belajar tatap muka terbatas tahap pertama. Sedangkan 143 merupakan sekolah baru yang dinyatakan lulus seleksi uji coba tahap kedua dari 300 sekolah yang mendaftar.
Untuk 143 itu rinciannya SD 76 sekolah, MI satu sekolah, SMP 14 sekolah, MTS 3 sekolah, SMA 11 sekolah, MA 1 sekolah, SMK 33 sekolah, LKP 4 sekolah, totalnya 143.
Dia mengatakan, secara teknis pelaksanaan uji coba tahap kedua akan sama dengan tahap pertama seperti maksimal 50 persen dari kapasitas kelas.
Kepala Sekolah North Jakarta Intercultural School (NJIS) Gerald Donovan memberikan pelajaran kepada murid saat uji coba belajar tatap muka di kawasan NJIS, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/6). 
Sekolah bertaraf internasional tersebut telah melakukan uji coba belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sekolahan ini melakukan uji coba belajar tatap muka dengan 3 kali pertemuan dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu  dan Jumat.
Durasi belajar dimulai dari jam 07.30 WIB dengan durasi 3 jam untuk SD dan 4 jam untuk SMA. Dalam satu kelas hanya boleh diisi oleh 5 murid saja dan dengan jarak yang berjauhan. 
Sebelum pandemi COVID-19,  jumlah murid dalam satu kelas mencapai 16 murid. Sebelum memulai belajar tatap muka, para murid wajib mengisi formulir terlebih dahulu yang menyatakan bahwa dia sehat.
Selain itu alur masuk ke sekolah juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Awal masuk,  murid diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu dan melakukan pengecekan suhu. Saat di dalam ruangan kelas para murid akan belajar menggunakan ebook. Sehingga semua hardcopy seperti buku tidak digunakan untuk sementara waktu ini.
Hal tersebut dilakukan guna menghindari penyebaran COVID-19. Selain itu anak-anak diwajibkan membawa tablet atau laptop untuk mengikuti mata pelajaran yang berlangsung. Bahkan semua guru dan staff yang bertugas di sekolah wajib menggunakan pin untuk menandai bahwa mereka sudah vaksin.
Para murid pun dilarang menyentuh segala properti di lab sebelum dilakukan sterlisasi. Perlu diketahu NJIS merupakan sekolah swasta internasional pertama di Jakarta Utara. Sekolah ini didirikan pada tahun 1990 dan tergabung dalam Agung Podomoro Grup.
Perlu diketahui juga sekolah ini juga merupakan World School yang telah di akreditasi Western Association Of Schools and Colleges (WASC).  Selain itu sekolah ini menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar sistem pembelajaran.
Perlu diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan akan memulai uji coba tahap kedua sekolah tatap muka terbatas pada hari ini. Kasubag Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, akan ada 226 sekolah yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Sebanyak 226 sekolah di Jakarta melakukan ujj coba belajar tatap muka.
Taga menjelaskan dari jumlah 226 sekolah, terdapat 83 sekolah yang sebelumnya ikut dalam uji coba belajar tatap muka terbatas tahap pertama. Sedangkan 143 merupakan sekolah baru yang dinyatakan lulus seleksi uji coba tahap kedua dari 300 sekolah yang mendaftar.
Untuk 143 itu rinciannya SD 76 sekolah, MI satu sekolah, SMP 14 sekolah, MTS 3 sekolah, SMA 11 sekolah, MA 1 sekolah, SMK 33 sekolah, LKP 4 sekolah, totalnya 143.
Dia mengatakan, secara teknis pelaksanaan uji coba tahap kedua akan sama dengan tahap pertama seperti maksimal 50 persen dari kapasitas kelas.