Mustaka tersebut merupakan mustaka asli peninggalan Masjid Grogol yang saat ini dinamakan Masjid Jami' Baitul Mu'minin, Desa Grogol, Kecamatan Karangtengah.
Kepala UPTD Museum Glagah Wangi Dindikbud Demak, Ahmad Widodo, saat ditemui di kantornya pekan ini mengatakan, mustaka tersebut tela-telo, tertiup angin ke sana kemari. Menurut kepercayaan masyarakat orang sana, bilamana mustaka tersebut mengarah pada salah satu tujuan, berarti di sana itu ada musibah atau bencana.
Terpisah, Nadzir Masjid Jami' Baitul Mu'minin, Kiai Aly Mahrus Aziz, mengatakan bahwa perubahan arah mustaka tersebut masih ia ingat mengarah ke barat saat terjadi tsunami Aceh.
Mahrus menambahkan, mustaka tersebut terdapat sembilan shaf atau sembilan tumpuk/lapis. Selain itu banyak kejadian janggal menimpa warga yang berkaitan dengan mustaka tersebut.
Selain mustaka yang dipercaya memiliki keramat oleh masyarakat, fakta peninggalan Masjid Grogol juga terdapat tiang masjid dari kayu jati yang tersimpan di serambi masjid. Selain itu peninggalan letak situs masjid yang saat ini dipaving di tengah kuburan lingkungan masjid tersebut, dipercaya sebagai letak asli Masjid Grogol pertama didirikan. Selain itu terdapat kolam wudu dan makam yang hanya bertuliskan waliyullah, yang dipercaya kuat juga berkaitan dengan tokoh pendiri masjid tersebut. Kolam wudu tersebut hingga saat ini banyak diambil orang luar desa tersebut yang berziarah.
Mahrus bercerita pemindahan lokasi masjid saat ini dari letak peninggalan situs tengah makam tersebut tahun 1899 Masehi. Sedangkan dirinya mengaku tidak tahu pasti sejak kapan masjid Grogol pertama kali didirikan.