Kisah Penaklukan Konstantinopel yang Kini Jadi Istanbul

Kota paling maju di benua biru itu akhirnya runtuh juga. Setelah 8 pekan dikepung, pasukan Turki Ottoman di bawah komando Muhammad Al-Fatih alias Mehmed II berhasil menaklukkan Konstantinopel. Pada 29 Mei 1453, tepat hari ini 568 tahun lalu, ibu kota Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur itu jatuh, Konstantinus XI selaku raja pun terbunuh, dan lahirlah cikal-bakal Istanbul. Getty Images/Hulton Archive  

Konstantinopel merupakan kota paling penting di dunia pada abad pertengahan. Konstantinopel memiliki letak yang sangat strategis dalam segi ekonomi maupun politik dunia. Getty Images/Hulton Archive  

Sejak tahun 324 Masehi hingga awal abad ke-15 Masehi Konstantinopel menjadi ibukota dari Byzantium Romawi Timur. Konstantinopel terletak di antara benua Asia dan Eropa serta dibelah oleh Selat Bosporus. Getty Images/Hulton Archive  

Penaklukan Konstantinopel dimulai pada 6 April 1453 Masehi. Pasukan Utsmani di bawah pimpinan Muhammad al-Fatih berjumlah 150.000 pasukan dengan senjata-senjata raksasa seperti meriam Basilika yang dibuat dengan teknologi terbaru pada masa itu. Getty Images/Hulton Archive  

Al-Fatih menyiapkan 4 Juta tentara untuk mengepung wilayah barat dan laut. Selama penaklukan, Al-Fatih memiliki para penasihat dan ahli perang yang bisa diandalkan. Getty Images/Hulton Archive  

Syeh Aaq Syamsudin, Halil Pasha, dan Zaghanos Pasha adalah tiga orang tepercaya Al-Fatih dalam melakukan penaklukan Konstantinopel. Getty Images/Hulton Archive  

Pertempuran Konstantinopel 1453 berlangsung di darat, laut dan bawah tanah. Pertempuran darat terjadi di sekitar benteng Konstantinopel. Pengepungan ini terjadi selama 50 hari. Getty Images/General Photographic Agency  

Pada 29 Mei 1453, Al-Fatih bersama pasukan Utsmani dapat menaklukan Konstantinopel secara keseluruhan. Sejak itu dia mendapat gelar Sultan Muhammad Al-Fatih alias sang penakluk. Getty Images/Hulton Archive  

Dampak terbesar dari penaklukan Konstantinopel adalah jalur internasional yang dimiliki Turki Utsmani semakin luas. Getty Images/General Photographic Agency  

Penaklukan Kontantinopel juga berarti akhir dari kekuasaan Romawi Timur dan akhir abad pertengahan Eropa, untuk kemudian masuk ke era modern. Getty Images/Chris McGrath  

Selama berkuasa yakni tahun 1451 Masehi hingga 1484, Sultan Muhammad Al-Fatih telah membangun lebih dari 300 Masjid, 57 Sekolah dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah di Utsmani. Getty Images/Hulton Archive  

Salah satu peninggalannya yang terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II atau Fatih Mosque. Getty Images/Chris McGrath  

Selain itu juga ada Masjid Abu Ayyub Al-Anshari atau Eyüp Sultan Mosque yang terletak di distrik Eyüp Istanbul. Getty Images/Burak Kara  

Kota paling maju di benua biru itu akhirnya runtuh juga. Setelah 8 pekan dikepung, pasukan Turki Ottoman di bawah komando Muhammad Al-Fatih alias Mehmed II berhasil menaklukkan Konstantinopel. Pada 29 Mei 1453, tepat hari ini 568 tahun lalu, ibu kota Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur itu jatuh, Konstantinus XI selaku raja pun terbunuh, dan lahirlah cikal-bakal Istanbul. Getty Images/Hulton Archive  
Konstantinopel merupakan kota paling penting di dunia pada abad pertengahan. Konstantinopel memiliki letak yang sangat strategis dalam segi ekonomi maupun politik dunia. Getty Images/Hulton Archive  
Sejak tahun 324 Masehi hingga awal abad ke-15 Masehi Konstantinopel menjadi ibukota dari Byzantium Romawi Timur. Konstantinopel terletak di antara benua Asia dan Eropa serta dibelah oleh Selat Bosporus. Getty Images/Hulton Archive  
Penaklukan Konstantinopel dimulai pada 6 April 1453 Masehi. Pasukan Utsmani di bawah pimpinan Muhammad al-Fatih berjumlah 150.000 pasukan dengan senjata-senjata raksasa seperti meriam Basilika yang dibuat dengan teknologi terbaru pada masa itu. Getty Images/Hulton Archive  
Al-Fatih menyiapkan 4 Juta tentara untuk mengepung wilayah barat dan laut. Selama penaklukan, Al-Fatih memiliki para penasihat dan ahli perang yang bisa diandalkan. Getty Images/Hulton Archive  
Syeh Aaq Syamsudin, Halil Pasha, dan Zaghanos Pasha adalah tiga orang tepercaya Al-Fatih dalam melakukan penaklukan Konstantinopel. Getty Images/Hulton Archive  
Pertempuran Konstantinopel 1453 berlangsung di darat, laut dan bawah tanah. Pertempuran darat terjadi di sekitar benteng Konstantinopel. Pengepungan ini terjadi selama 50 hari. Getty Images/General Photographic Agency  
Pada 29 Mei 1453, Al-Fatih bersama pasukan Utsmani dapat menaklukan Konstantinopel secara keseluruhan. Sejak itu dia mendapat gelar Sultan Muhammad Al-Fatih alias sang penakluk. Getty Images/Hulton Archive  
Dampak terbesar dari penaklukan Konstantinopel adalah jalur internasional yang dimiliki Turki Utsmani semakin luas. Getty Images/General Photographic Agency  
Penaklukan Kontantinopel juga berarti akhir dari kekuasaan Romawi Timur dan akhir abad pertengahan Eropa, untuk kemudian masuk ke era modern. Getty Images/Chris McGrath  
Selama berkuasa yakni tahun 1451 Masehi hingga 1484, Sultan Muhammad Al-Fatih telah membangun lebih dari 300 Masjid, 57 Sekolah dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah di Utsmani. Getty Images/Hulton Archive  
Salah satu peninggalannya yang terkenal adalah Masjid Sultan Muhammad II atau Fatih Mosque. Getty Images/Chris McGrath  
Selain itu juga ada Masjid Abu Ayyub Al-Anshari atau Eyüp Sultan Mosque yang terletak di distrik Eyüp Istanbul. Getty Images/Burak Kara