Potret Suku Pataxo Bertahan Hidup dengan Alam

Warga suku Pataxo Ha-ha-hae memperbaiki rambu-rambu di pintu masuk pantai Irirí di Paraty, Brasil.  

Suku Pataxo Ha-ha-hae tinggal di sebuah desa yang berjarak 30 km dari pusat bersejarah Paraty, di garis pantai negara bagian Rio De Janeiro.  

Suku ini memiliki 62 anggota dari 15 keluarga.  

Sebelum pandemi virus Corona, mereka menawarkan tur keliling desa mereka dan menjual kerajinan tangan kepada wisatawan.  

Sejak wabah COVID-19, sumber pendapatan mereka terpengaruh karena jumlah pengunjung anjlok dari 200 menjadi nol per hari.  

Mereka telah meluncurkan kampanye online untuk menggalang donasi sambil menunggu lebih banyak bantuan dari pemerintah.  

Diketahui ditemukan tiga kasus COVID-19 yang menjangkit penduduk desa.  

Mereka perpegang teguh pada obat leluhur untuk mengobati dan mencegah penyakit.  

Potret seorang prajurit suku Pataxo Ha-ha-hae di pusat komunal Paraty, Brasil.  

Kendati menurunnya wisatawan yang datang ke suku tersebut, membuat suku Pataxo Ha-ha-hae  merasa kembali hidup normal dan menyatu dengan alam.    

Warga suku mandi ritual di air terjun Iriri untuk berterima kasih kepada Deus Tupã di Paraty, Brasil.  

Seorang penduduk desa Pataxó menggali lumpur untuk menangkap kepiting di hamparan buluh.  

Momen saat warga suku Pataxo mengadakan ritual untuk berterima kasih kepada Deus Tupã.  

Pemimpin Adat Apohinã Pataxó (kanan) bersiap meniup debu yang dibuat dengan campuran herba yang dihancurkan ke hidung cacique Nawã Pataxó (kiri) menggunakan tabung yang disebut rapé sebagai bagian dari ritual membersihkan tubuh.  

Warga suku Pataxo Ha-ha-hae memperbaiki rambu-rambu di pintu masuk pantai Irirí di Paraty, Brasil.  
Suku Pataxo Ha-ha-hae tinggal di sebuah desa yang berjarak 30 km dari pusat bersejarah Paraty, di garis pantai negara bagian Rio De Janeiro.  
Suku ini memiliki 62 anggota dari 15 keluarga.  
Sebelum pandemi virus Corona, mereka menawarkan tur keliling desa mereka dan menjual kerajinan tangan kepada wisatawan.  
Sejak wabah COVID-19, sumber pendapatan mereka terpengaruh karena jumlah pengunjung anjlok dari 200 menjadi nol per hari.  
Mereka telah meluncurkan kampanye online untuk menggalang donasi sambil menunggu lebih banyak bantuan dari pemerintah.  
Diketahui ditemukan tiga kasus COVID-19 yang menjangkit penduduk desa.  
Mereka perpegang teguh pada obat leluhur untuk mengobati dan mencegah penyakit.  
Potret seorang prajurit suku Pataxo Ha-ha-hae di pusat komunal Paraty, Brasil.  
Kendati menurunnya wisatawan yang datang ke suku tersebut, membuat suku Pataxo Ha-ha-hae  merasa kembali hidup normal dan menyatu dengan alam.    
Warga suku mandi ritual di air terjun Iriri untuk berterima kasih kepada Deus Tupã di Paraty, Brasil.  
Seorang penduduk desa Pataxó menggali lumpur untuk menangkap kepiting di hamparan buluh.  
Momen saat warga suku Pataxo mengadakan ritual untuk berterima kasih kepada Deus Tupã.  
Pemimpin Adat Apohinã Pataxó (kanan) bersiap meniup debu yang dibuat dengan campuran herba yang dihancurkan ke hidung cacique Nawã Pataxó (kiri) menggunakan tabung yang disebut rapé sebagai bagian dari ritual membersihkan tubuh.